Danylo ‘Zeus’ Teslenko, mantan pemain profesional Counter-Strike yang terkenal dengan kiprahnya bersama NAVI dan Gambit Esports, baru-baru ini mengungkapkan sebuah cerita mengejutkan terkait tawaran pengaturan pertandingan yang ia terima selama kariernya. Dalam sebuah posting yang dibagikan melalui platform X, Teslenko menceritakan bahwa ia pernah ditawari sejumlah uang yang sangat besar untuk sengaja mengalah dalam sebuah pertandingan.
Tawaran Menggiurkan untuk Mengacaukan Pertandingan
Zeus, yang memiliki reputasi sebagai salah satu pemain terbaik dalam sejarah esports, tidak segan-segan berbagi pengalamannya terkait tawaran yang datang dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Menurutnya, ia beberapa kali dihubungi dengan iming-iming uang dalam jumlah yang sangat besar untuk “mengacaukan” jalannya pertandingan. Meski demikian, Teslenko tetap teguh dengan prinsipnya untuk tidak tergoda dengan tawaran tersebut.
“Saya sering mendapatkan tawaran uang untuk melempar pertandingan—jumlah yang sangat besar. Pada suatu titik, tawaran itu benar-benar menggiurkan. Namun, saya bangga bisa mengatakan bahwa saya tidak pernah menyerah pada godaan itu,” ungkap Zeus dalam postingannya. Ia menambahkan, “Saya tahu betul bahwa dalam dunia esports, satu keputusan buruk bisa menghapus semua pencapaian yang telah saya raih selama ini. Satu langkah salah bisa menghancurkan seluruh karier saya.”
Isu Pengaturan Pertandingan dalam Dunia Esports
Meski berbagai penyelenggara turnamen dan organisasi pengatur turnamen telah berusaha keras untuk menanggulangi masalah pengaturan pertandingan, isu ini masih tetap menjadi masalah besar dalam dunia esports. Kasus pengaturan pertandingan sudah menjadi sorotan banyak pihak, termasuk beberapa organisasi besar yang pernah terlibat dalam skandal ini. Salah satu contoh besar adalah iBUYPOWER, yang baru-baru ini dicabut larangannya dari turnamen Valve setelah lebih dari sepuluh tahun.
Skandal pengaturan pertandingan ini tak hanya berpengaruh pada pemain, tetapi juga menodai integritas turnamen besar. Beberapa tahun lalu, FBI bahkan turun tangan, bekerja sama dengan Komisi Integritas Esports (ESIC) untuk memerangi praktik ini. Baru-baru ini, sebuah tim esports dari Mongolia, ATOX, juga mendapat sanksi larangan dari beberapa turnamen besar, termasuk PGL dan BLAST, karena keterlibatannya dalam pengaturan pertandingan.
Upaya Memerangi Pengaturan Pertandingan
Komisi Integritas Esports (ESIC) terus memimpin berbagai inisiatif untuk mengurangi masalah pengaturan pertandingan di seluruh dunia esports. Pada tahun 2025, ESIC kembali mengeluarkan larangan kepada Illya ‘Ganginho’ Chernychenko, seorang pemain yang kedapatan melanggar peraturan taruhan. Larangan tersebut memaksanya untuk absen dari kompetisi esports hingga 2027.
Zeus, yang pernah meraih gelar juara Counter-Strike Major, menekankan betapa krusialnya untuk meningkatkan perhatian terhadap isu pengaturan pertandingan ini. Dengan pengalaman dan kredibilitasnya, ia berharap dapat menjaga integritas kompetisi di dunia esports, yang telah menjadi industri dengan pengaruh besar di kancah global.
Keamanan dan integritas pertandingan esports kini menjadi prioritas utama, dan pengungkapan dari pemain seperti Zeus menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa dunia esports tetap menjadi arena yang adil dan bebas dari praktik pengaturan pertandingan.