Honor of Kings Invitational S3: Jadwal Lengkap dan Hadiah Menggiurkan!

TiMi Studio Group bersama Level Infinite baru saja mengumumkan jadwal resmi kompetisi Honor of Kings Invitational S3, turnamen bergengsi yang telah dinantikan. Ajang ini akan berlangsung mulai 21 Februari 2025 hingga babak grand final pada 1 Maret 2025 di Manila, Filipina. Turnamen tersebut menawarkan total hadiah sebesar USD 300 ribu atau sekitar Rp 4,8 miliar, yang tentunya menjadi daya tarik besar bagi tim-tim esports profesional dari berbagai negara.

Kompetisi akan melalui beberapa tahapan penting, dimulai dengan Group Stage pada 21-24 Februari 2025, dilanjutkan Quarterfinals pada 26-27 Februari, dan Semifinals pada 28 Februari. Puncak turnamen akan berlangsung secara offline dengan babak final pada 1 Maret 2025.

Salah satu inovasi menarik dalam edisi ini adalah penerapan sistem global ban & pick. Sistem ini, yang pertama kali digunakan di King Pro League pada 2018, dirancang untuk meningkatkan kualitas permainan dan persaingan antar tim. Dalam sistem ini, setiap hero hanya dapat digunakan sekali dalam satu seri pertandingan, dan masing-masing tim memiliki empat ban setiap game. Sistem ini akan memperkaya strategi sekaligus menjamin keadilan dalam pertandingan.

Jika pertandingan berakhir dengan skor imbang 3-3 dalam format best of 7 (Bo7), laga tambahan akan digelar. Pada laga ini, hero yang sebelumnya terkena larangan dapat digunakan kembali, sehingga memberikan ruang bagi tim untuk menyusun ulang strategi mereka.

Turnamen ini akan menghadirkan berbagai tim esports ternama dari seluruh dunia, termasuk dua tim asal Indonesia: Bigetron Sigma dan Kagendra. Selain itu, peserta lainnya adalah Blacklist International dan Elevate dari Filipina, Rough World Era (Filipina), Nova Esports dan All Gamers Global dari Malaysia, serta tim internasional seperti Impunity (Myanmar), Alpha7 Esports (Brasil), Team Vitality (Italia), Gen.G Esports (Maroko), dan Nongshim Redforce (Korea Selatan).

Dengan hadiah besar dan partisipasi tim-tim terbaik dari berbagai negara, Honor of Kings Invitational S3 menjadi salah satu turnamen esports yang paling dinantikan di awal tahun 2025. Turnamen ini bukan hanya tentang hadiah, tetapi juga ajang pembuktian prestise di kancah internasional.

Turnamen Honor of Kings S3: Catat Jadwalnya, Hadiah Fantastis!

TiMi Studio Group dan Level Infinite baru saja mengungkapkan rincian jadwal kompetisi Honor of Kings Invitational S3 yang sangat dinantikan. Turnamen ini akan dimulai pada 21 Februari 2025 dan berlangsung hingga babak grand final pada 1 Maret 2025 di Manila, Filipina. Dalam edisi kali ini, total hadiah yang diperebutkan mencapai USD 300 ribu atau sekitar Rp 4,8 miliar, yang tentunya akan menjadi daya tarik besar bagi tim-tim profesional dari berbagai penjuru dunia.

Kompetisi ini akan melalui beberapa tahapan penting, dimulai dengan fase Group Stage pada 21 hingga 24 Februari 2025, dilanjutkan dengan Quarterfinals pada 26-27 Februari. Setelah itu, Semifinals akan digelar pada 28 Februari, dan puncaknya, pertandingan Finals yang akan berlangsung secara offline pada 1 Maret 2025.

Salah satu fitur menarik dalam turnamen kali ini adalah penerapan sistem global ban & pick yang dirancang untuk meningkatkan kualitas dan daya saing turnamen. Sistem ini pertama kali dikenalkan di King Pro League pada 2018 dan telah terbukti memperkaya pengalaman pertandingan. Dengan sistem ini, setiap hero hanya boleh dipilih satu kali per seri pertandingan, dan masing-masing tim mendapat empat ban per game. Sistem ini akan digunakan untuk memperkaya strategi dan memastikan keadilan antar tim.

Apabila pertandingan berakhir dengan skor imbang 3-3 dalam format best of 7 (Bo7), akan diadakan laga tambahan di mana hero yang sebelumnya dilarang bisa digunakan kembali, memberikan kesempatan baru bagi tim untuk mengubah strategi mereka.

Turnamen ini akan melibatkan tim-tim esports dari berbagai negara, dengan dua tim Indonesia yang ikut berpartisipasi: Bigetron Sigma dan Kagendra. Selain itu, tim-tim lain yang akan bertanding antara lain Blacklist International dan Elevate dari Filipina, Rough World Era (Filipina), Nova Esports dan All Gamers Global dari Malaysia, serta tim-tim internasional lainnya seperti Impunity (Myanmar), Alpha7 Esports (Brasil), Team Vitality (Italia), Gen.G Esports (Maroko), dan Nongshim Redforce (Korea Selatan).

Dengan total hadiah yang besar dan tim-tim terbaik dari berbagai negara, Honor of Kings Invitational S3 menjadi salah satu turnamen esports yang patut ditunggu pada awal tahun 2025. Turnamen ini tidak hanya akan memperebutkan hadiah besar, tetapi juga menjadi ajang prestise bagi tim-tim yang ingin membuktikan kemampuan mereka di panggung internasional.

Ketegangan Memuncak di VCT 2025: Nongshim RedForce Singkirkan BOOM Esports

Nongshim RedForce Kalahkan BOOM Esports 2-1 di VCT 2025: Pacific Kickoff

Hasil Pertandingan dan Dampaknya
Tim esports asal Korea, Nongshim RedForce, sukses menaklukkan BOOM Esports dengan skor 2-1 dalam pertandingan eliminasi pertama di VCT 2025: Pacific Kickoff. Kemenangan ini memastikan Nongshim tetap bertahan di turnamen dan akan menghadapi pemenang laga antara Rex Regum Qeon (RRQ) dan Team Secret.

Sebaliknya, kekalahan ini menjadi pukulan berat bagi BOOM Esports, yang kini harus tersingkir lebih awal setelah menelan dua kekalahan beruntun. Mereka akan kembali bertarung di Stage 1 untuk memperebutkan tempat di panggung kompetitif Valorant mendatang.

Rekor Head-to-Head Nongshim vs BOOM
Pertandingan ini menandai pertemuan ketiga antara kedua tim. Nongshim, yang sebelumnya dikenal sebagai Sin Prisa Gaming, memiliki catatan apik dengan memenangkan dua pertemuan sebelumnya melawan BOOM. Salah satu kemenangan penting mereka terjadi di Ascension 2024, di mana Nongshim menghentikan upaya reverse sweep BOOM untuk mengamankan slot di VCT Pacific 2025.

Strategi dan Pemilihan Peta
BOOM Esports kembali menggunakan strategi veto yang serupa dengan pertandingan melawan T1, melarang Split dan Haven, serta memilih Pearl sebagai peta pertama. Di sisi lain, Nongshim melarang Abyss dan memilih Bind, peta yang selama ini menjadi andalan BOOM. Lotus menjadi peta ketiga untuk menentukan pemenang, mengingat kekuatan kedua tim di peta ini.

Rangkuman Pertandingan

  • Peta Pearl
    Nongshim mendominasi sejak awal dengan pertahanan solid menggunakan agen Viper dan Killjoy. Mereka unggul jauh dengan skor 9-1 di paruh pertama dan mengunci kemenangan telak 13-3.
  • Peta Bind
    BOOM bangkit di peta kedua dengan permainan agresif sejak ronde pistol. Mereka menguasai momentum hingga halftime dan menutup pertandingan dengan skor 13-7, memaksa laga berlanjut ke peta penentu.
  • Peta Lotus
    Di peta ketiga, BOOM sempat memimpin setelah memenangkan ronde pistol, tetapi Nongshim segera membalas dengan taktik cepat menggunakan agen Neon. Nongshim mengontrol permainan hingga mengamankan kemenangan 13-9, sekaligus menutup seri dengan skor akhir 2-1.

Langkah Menuju Masters: Bangkok
Kemenangan ini menjaga peluang Nongshim RedForce untuk melaju ke Masters: Bangkok, turnamen internasional pertama tahun ini di kawasan Asia Tenggara. Selain itu, mereka juga berkesempatan mengumpulkan poin penting untuk kualifikasi menuju Champions: Paris, puncak kompetisi Valorant 2025.

Kesimpulan
Penampilan Nongshim di turnamen ini mencerminkan ketangguhan mental dan konsistensi mereka. Di sisi lain, BOOM Esports perlu mengevaluasi strategi mereka demi performa lebih baik ke depannya. Akankah Nongshim mampu melanjutkan performa gemilang mereka? Kita nantikan hasil pertandingan berikutnya!

Drama di VCT 2025: Nongshim RedForce Depak BOOM Esports

Tim esports asal Korea, Nongshim RedForce, berhasil menundukkan BOOM Esports dengan skor 2-1 dalam pertandingan eliminasi pertama di turnamen VCT 2025: Pacific Kickoff. Dengan hasil ini, Nongshim tetap bertahan di turnamen dan akan menghadapi pemenang dari pertandingan antara Rex Regum Qeon (RRQ) melawan Team Secret.

Sementara itu, kekalahan ini menjadi yang kedua berturut-turut bagi BOOM Esports, yang membuat mereka harus angkat koper lebih awal dari turnamen. BOOM kini harus menunggu hingga Stage 1 untuk kembali bersaing di panggung kompetitif Valorant.

Rekor Pertemuan Nongshim dan BOOM

Pertandingan ini menjadi pertemuan ketiga antara kedua tim. Nongshim, yang sebelumnya dikenal sebagai Sin Prisa Gaming, memiliki rekor kemenangan atas BOOM dalam dua pertemuan sebelumnya. Salah satunya terjadi di grand final Ascension 2024, ketika Nongshim sukses menghentikan reverse sweep BOOM untuk meraih slot di VCT Pacific 2025.

Strategi dan Pilihan Peta

BOOM Esports memilih strategi veto yang mirip dengan pertandingan mereka melawan T1, dengan melarang Split dan Haven serta memilih Pearl sebagai peta pembuka. Di sisi lain, Nongshim melarang Abyss dan memilih Bind, yang merupakan salah satu peta andalan BOOM. Peta ketiga, Lotus, dipilih sebagai penentu, mengingat performa historis kedua tim yang kuat di peta ini.

Jalannya Pertandingan

Map Pearl:
Nongshim memulai dengan cemerlang di peta pertama, memanfaatkan pertahanan kuat dengan komposisi agen Viper dan Killjoy. Dominasi mereka terlihat jelas di paruh pertama, dengan skor 9-1 sebelum akhirnya menutup pertandingan dengan kemenangan telak 13-3.

Map Bind:
BOOM bangkit di peta kedua. Mereka menguasai ronde pistol dan mempertahankan momentum hingga jeda waktu, unggul nyaman setelah halftime. Dominasi ini berlanjut hingga pertandingan berakhir dengan skor 13-7 untuk BOOM, memaksa Nongshim bertarung di map ketiga.

Map Lotus:
Peta penentu berjalan sengit. BOOM membuka keunggulan dengan memenangkan ronde pistol, tetapi Nongshim segera membalas dengan permainan agresif menggunakan komposisi Neon. Permainan cepat dan taktik mereka membuat BOOM kesulitan, hingga Nongshim mengamankan kemenangan 13-9 di map Lotus, sekaligus menutup seri dengan skor 2-1.

Peluang Menuju Masters: Bangkok

Dengan kemenangan ini, Nongshim RedForce masih memiliki peluang besar untuk melaju ke Masters: Bangkok, turnamen internasional pertama di Asia Tenggara. Selain itu, kemenangan berikutnya juga akan membantu mereka mengumpulkan poin penting menuju kualifikasi untuk Champions: Paris, ajang puncak kompetisi Valorant tahun ini.

Penutup

Performa Nongshim di turnamen ini menunjukkan konsistensi dan ketangguhan mental yang luar biasa. Sementara BOOM Esports harus mengevaluasi kembali strategi mereka, Nongshim melangkah percaya diri untuk menghadapi tantangan berikutnya. Akankah Nongshim mampu mengukir prestasi lebih tinggi di VCT 2025? Kita tunggu hasil pertarungan mereka selanjutnya!

The International 2025 Resmi Digelar Di Hamburg, Jerman Pada September Mendatang

Valve Corporation mengumumkan bahwa turnamen Dota 2 terbesar, The International 2025 (TI 2025), akan diselenggarakan di Barclays Arena, Hamburg, Jerman, dari tanggal 11 hingga 14 September 2025. Ini menandai kembalinya TI ke Jerman setelah 14 tahun, sejak edisi pertamanya diadakan di Cologne pada tahun 2011.

The International adalah turnamen tahunan yang sangat dinanti-nanti dalam dunia esports, khususnya bagi penggemar Dota 2. Edisi pertama TI diadakan di Gamescom dan menjadi momen bersejarah bagi industri esports dengan Natus Vincere sebagai tim pertama yang meraih gelar juara. Kembalinya TI ke Jerman diharapkan dapat menarik perhatian lebih banyak penggemar dan memberikan pengalaman yang lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa TI terus berkembang dan menjadi salah satu acara paling bergengsi dalam dunia gaming.

Dalam TI 2025, sebanyak 16 tim akan berkompetisi untuk memperebutkan gelar juara dan hadiah yang belum diumumkan. Tim-tim ini akan mendapatkan tempat melalui undangan langsung serta kualifikasi regional. Format ini memberikan kesempatan bagi tim dari berbagai belahan dunia untuk bersaing di panggung internasional. Ini mencerminkan komitmen Valve untuk menjaga keberagaman dan kompetisi yang sehat dalam ekosistem Dota 2.

Barclays Arena, yang memiliki kapasitas sekitar 16.000 penonton, sebelumnya telah menjadi tuan rumah berbagai acara esports termasuk ESL One Hamburg. Dengan fasilitas modern dan lokasi strategis, arena ini diharapkan dapat memberikan pengalaman terbaik bagi para penggemar yang hadir. Ini menunjukkan bahwa pemilihan venue yang tepat sangat penting untuk kesuksesan acara besar seperti TI.

Pengumuman ini disambut positif oleh komunitas Dota 2 dan penggemar esports secara umum. Banyak yang berharap agar TI 2025 dapat menyajikan pertandingan-pertandingan seru dan momen-momen tak terlupakan seperti edisi-edisi sebelumnya. Reaksi positif ini menunjukkan bahwa antusiasme terhadap esports terus meningkat, dan TI menjadi salah satu puncak dari kalender kompetisi tahunan.

Dengan TI 2025 yang dijadwalkan berlangsung di Hamburg, harapan tinggi diletakkan pada penyelenggaraan acara ini untuk menjadi salah satu yang terbaik dalam sejarah Dota 2. Diharapkan bahwa semua persiapan berjalan lancar dan turnamen dapat menarik perhatian global serta memberikan hiburan berkualitas tinggi bagi para penggemar. Keberhasilan TI tahun ini akan menjadi indikator penting bagi masa depan esports di Eropa dan seluruh dunia.

Rilis Eksklusif: Guilty Gear Strive untuk Nintendo Switch Resmi Tersedia

Game fighting yang paling ditunggu-tunggu, Guilty Gear Strive, akhirnya resmi meluncur untuk konsol Nintendo Switch pada Januari 2025. Versi ini diberi nama Guilty Gear Strive Nintendo Switch Edition dan hadir dengan sejumlah pembaruan grafis serta konten menarik yang dirancang khusus untuk pengalaman bermain di konsol handheld ini. Meski terlambat, langkah ini menunjukkan komitmen Arc System Works untuk memperluas ekosistem game populer ini.

Dirilis pertama kali empat tahun lalu, Guilty Gear Strive adalah mahakarya dari Arc System Works yang berhasil meraih gelar Best Fighting Game. Tak hanya populer di kalangan gamer, game ini juga sering dipertandingkan di ajang e-sports bergengsi seperti EVO dan berbagai liga lainnya. Kini, optimalisasi khusus dilakukan agar game ini mampu berjalan hingga 60 FPS di Nintendo Switch, meskipun perangkat ini memiliki spesifikasi yang jauh lebih sederhana dibandingkan dengan PlayStation dan Xbox.

Optimalisasi yang Teliti untuk Konsol Handheld

Menghadirkan game seperti Guilty Gear Strive ke Nintendo Switch bukanlah tugas mudah. Dengan spesifikasi perangkat keras yang lebih mendekati ponsel kelas pemula, tim pengembang harus memastikan bahwa game ini tetap memberikan pengalaman terbaik tanpa mengorbankan kualitas gameplay. Hal ini berbeda dengan beberapa kasus lain seperti Mortal Kombat 1 atau Mortal Kombat 11, yang harus memangkas grafis secara signifikan untuk dapat berjalan di konsol tersebut.

Meski demikian, Arc System Works memastikan bahwa versi Nintendo Switch tetap memenuhi standar kualitas tinggi. Dengan pembaruan grafis yang disesuaikan, pemain akan tetap menikmati visual memukau serta gameplay yang halus. Kehadiran game ini juga memunculkan spekulasi apakah pengembang tengah menyiapkan Graphics Update untuk Nintendo Switch 2, yang kabarnya akan dirilis dalam waktu dekat.

Daftar Petarung Lengkap dengan DLC

Versi Nintendo Switch dari Guilty Gear Strive mencakup 28 karakter petarung yang bisa dimainkan. Jumlah ini termasuk beberapa karakter DLC dari versi standar yang sebelumnya dirilis di platform lain. Hal ini menjadikan pengalaman bermain di Nintendo Switch semakin menarik, terutama bagi penggemar yang ingin menikmati konten lengkap tanpa harus membeli ekspansi tambahan secara terpisah.

Siap Memulai Duel di Konsol Handheld?

Peluncuran Guilty Gear Strive Nintendo Switch Edition pada 23 Januari 2025 disambut hangat oleh para gamer, terutama penggemar setia seri ini. Dengan pengalaman gameplay yang tetap seru meski dimainkan di konsol handheld, Guilty Gear Strive siap menjadi favorit baru di Nintendo Switch.

Apakah kamu sudah mencoba game ini di Switch? Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan aksi intens dan duel seru di mana saja!

Penggemar Indonesia Bersiap, SEGA Bawa Like a Dragon ke Tanah Air!

Jakarta Bersiap Sambut “Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii”
SEGA dengan penuh antusias mengumumkan peluncuran perdana seri Like a Dragon di Indonesia. Acara istimewa ini akan digelar pada 21 Februari 2025 di Jakarta, sebagai perayaan rilis judul terbaru mereka, Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii. Event ini menjadi momen spesial bagi para penggemar setia seri Like a Dragon untuk berkumpul dan menikmati pengalaman yang tak terlupakan.

Detail Event: Ajak Fans dan Influencer Bergabung
Acara ini akan menghadirkan sejumlah aktivitas menarik yang dirancang khusus untuk para penggemar Like a Dragon. Selain itu, beberapa influencer terkenal, seperti Luthfi Halimawan, juga akan hadir untuk meramaikan suasana. Fans yang ingin berpartisipasi dapat mendaftar melalui laman Facebook RGG Studio SEA atau server Discord SEGA SEA. Pendaftaran resmi dibuka hingga 9 Februari 2025, pukul 23.59 WIB.

Merchandise Eksklusif untuk Peserta
Untuk menambah keseruan, SEGA telah menyiapkan berbagai merchandise eksklusif yang hanya bisa didapatkan oleh peserta yang hadir di acara ini. Berikut daftar merchandise yang akan diberikan:

  • T-shirt edisi spesial Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii.
  • Stiker bertema game terbaru ini.
  • Gantungan kunci akrilik bergaya unik yang menonjolkan tema Pirate Yakuza.

Game Baru, Fitur Baru
Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii akan resmi dirilis pada 21 Februari 2025 dan tersedia di berbagai platform, seperti PlayStation®5, PlayStation®4, Xbox Series X|S, Xbox One, Windows, serta PC melalui Steam. Namun, perlu dicatat bahwa versi fisik tidak akan tersedia untuk beberapa platform, seperti Xbox dan PC.

Bahasa subtitle yang disediakan mencakup Jepang, Inggris, Korea, serta Mandarin (Tradisional dan Sederhana), memastikan pengalaman bermain yang inklusif bagi para pemain dari berbagai negara.

Jangan Lewatkan Kesempatan Ini!
Bagi Anda yang mengaku sebagai penggemar setia seri Like a Dragon, ini adalah kesempatan langka yang tidak boleh dilewatkan. Nikmati hadiah eksklusif, bertemu sesama penggemar, dan rayakan peluncuran salah satu game yang paling dinanti tahun ini.

Tetap pantau informasi terbaru melalui laman Facebook RGG Studio SEA dan server Discord SEGA SEA. Pastikan Anda menjadi bagian dari sejarah ini!

RSG PH Hengkang dari MLBB Esports: Era Baru di MPL PH Musim 15

RSG PH, salah satu tim besar di kancah Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), resmi mengumumkan pengunduran diri mereka dari MPL PH. Keputusan ini datang tak lama setelah Blacklist International juga menyatakan keluar dari liga. Berita ini mengejutkan komunitas esports Filipina, sekaligus membawa perubahan besar dalam peta persaingan.

Sebagai tim yang dijuluki “Kings Slayer,” RSG PH telah membangun reputasi sebagai salah satu yang terbaik di MLBB. Mereka mencatat berbagai prestasi, termasuk menjuarai MSC 2022 dan MPL PH Season 9. Namun, performa mereka belakangan menurun, dengan hanya menempati posisi ketujuh di musim terakhir. Pengunduran diri ini menunjukkan tantangan yang dihadapi tim dalam menjaga performa di tingkat kompetisi tertinggi. Meski memiliki catatan gemilang, tim harus terus beradaptasi dengan perubahan dinamika kompetisi.

Dalam pernyataan resmi, RSG PH menyampaikan rasa terima kasih kepada para pendukung yang setia mendampingi perjalanan mereka. “Bersama kita bangkit, menaklukkan musuh, dan kini kami ucapkan GG,” tulis mereka di media sosial. Pesan ini mencerminkan apresiasi mendalam terhadap kenangan yang telah terjalin antara tim dan para penggemar, sekaligus menyoroti pentingnya hubungan erat dalam dunia esports.

Keputusan mundur RSG PH dan Blacklist International memunculkan kekhawatiran tentang masa depan MPL PH. Dengan dua slot kosong yang ditinggalkan, para penggemar bertanya-tanya tim mana yang akan mengisi kekosongan tersebut. Situasi ini menjadi peluang bagi tim-tim baru untuk masuk ke liga dan menunjukkan kemampuan mereka di level tertinggi, membawa warna baru ke dalam persaingan.

Rumor berkembang bahwa dua tim dari Arab Saudi, Team Falcons dan Twisted Minds, berpotensi bergabung dengan MPL PH Season 15. Team Falcons dikabarkan telah menyelesaikan kolaborasi dengan AP.BREN dan siap berkompetisi secara mandiri. Sementara itu, informasi mengenai Twisted Minds masih minim dan membutuhkan konfirmasi lebih lanjut. Kehadiran tim-tim baru ini diharapkan dapat memperkaya ekosistem esports di Filipina dengan perspektif segar.

Dengan hengkangnya RSG PH dari MPL PH, ada harapan agar perubahan ini membuka peluang bagi tim-tim lain untuk bersinar. Kehadiran pemain baru di liga diharapkan dapat memperketat persaingan sekaligus memberikan pengalaman yang lebih menarik bagi penggemar MLBB di Filipina. Langkah ini akan menjadi penentu dalam menjaga momentum perkembangan esports di wilayah tersebut dan memperkuat posisi Filipina sebagai salah satu pusat kompetisi MLBB di Asia Tenggara.

RSG PH Resmi Mundur Dari MLBB Esports, Era Baru Menanti Di MPL PH S15

RSG PH, salah satu tim terkemuka dalam dunia Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), mengumumkan perpisahan mereka dari MPL PH. Keputusan ini datang hanya beberapa hari setelah Blacklist International juga mengumumkan pengunduran diri mereka dari liga. Kabar ini mengejutkan komunitas esports di Filipina dan menandai perubahan signifikan dalam lanskap kompetisi.

RSG PH, yang dikenal sebagai “Kings Slayer,” telah menjadi salah satu tim yang paling dihormati di MLBB. Mereka meraih kesuksesan di berbagai turnamen, termasuk juara MSC 2022 dan MPL PH Season 9. Namun, performa mereka menurun pada musim terakhir, di mana mereka hanya finis di posisi ketujuh. Keputusan untuk mundur dari liga ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh organisasi dalam mempertahankan daya saing di tingkat tertinggi. Ini menunjukkan bahwa meskipun memiliki sejarah prestasi, tim harus terus beradaptasi dengan dinamika kompetisi yang berubah.

Dalam pernyataan resmi mereka, RSG PH mengungkapkan rasa terima kasih kepada penggemar dan semua pihak yang telah mendukung perjalanan mereka. “Bersama kita bangkit, mengalahkan musuh kita, dan sekarang kami mengucapkan GG,” tulis tim tersebut di media sosial. Pernyataan ini menunjukkan bahwa meskipun mereka meninggalkan liga, kenangan dan pengalaman yang telah dibangun bersama akan selalu dikenang. Ini mencerminkan pentingnya hubungan antara tim dan tifosi dalam dunia esports.

Kepindahan RSG PH dan Blacklist International menimbulkan kekhawatiran di kalangan penggemar mengenai masa depan MPL PH. Dengan dua slot kosong yang ditinggalkan oleh kedua tim tersebut, banyak yang bertanya-tanya siapa yang akan menggantikan posisi mereka. Hal ini membuka peluang bagi tim baru untuk masuk ke dalam liga dan bersaing di tingkat tertinggi. Ini menunjukkan bahwa perubahan dalam struktur liga dapat membawa angin segar bagi kompetisi.

Rumor menyebutkan bahwa dua tim baru dari Arab Saudi, Team Falcons dan Twisted Minds, berpotensi bergabung dengan MPL PH S15. Team Falcons telah menyelesaikan kolaborasi dengan AP.BREN dan siap bersaing secara mandiri. Sementara itu, informasi tentang Twisted Minds masih minim dan perlu diverifikasi lebih lanjut. Ini mencerminkan harapan akan adanya pertumbuhan dan diversifikasi dalam ekosistem esports di Filipina.

Dengan keluarnya RSG PH dari MPL PH, semua pihak berharap agar perubahan ini dapat membawa peluang baru bagi tim-tim lain untuk bersinar. Diharapkan bahwa kehadiran tim baru akan meningkatkan kompetisi dan memberikan pengalaman menarik bagi penggemar MLBB di Filipina. Keberhasilan dalam mengisi slot kosong ini akan menjadi langkah penting bagi perkembangan esports di wilayah tersebut dan memperkuat posisi Filipina sebagai pusat kompetisi MLBB di Asia Tenggara.

Jadi Pro Player PMGO? Buruan Daftar Open Qualifier Sekarang!

Kabar gembira datang untuk para gamer Tanah Air! PUBG Mobile secara resmi membuka pendaftaran untuk PUBG Mobile Global Open (PMGO) Open Qualifier 2025. Ajang ini menjadi peluang emas bagi para pemain untuk menunjukkan kemampuan mereka dan berkesempatan menjadi pro player.

Terbuka untuk Umum, Tapi Ada Syaratnya

PMGO Open Qualifier 2025 diselenggarakan secara online dan terbuka untuk umum. Namun, ini hanya berlaku bagi pemain non-profesional. Mereka yang sudah terdaftar dalam kompetisi resmi seperti PMSL SEA Spring, Summer, dan Fall, PMCL SEA Spring, Summer, dan Fall, serta PMSL CSA, EMEA, dan Americas, tidak diizinkan untuk berpartisipasi.

Syarat lainnya, pemain harus memiliki rank minimal Gold pada musim sebelumnya dan wajib tergabung dalam sebuah tim. Kompetisi ini tidak menerima peserta solo. Setiap tim harus terdiri dari empat pemain inti dengan maksimal dua pemain cadangan, tanpa perubahan roster selama kualifikasi berlangsung.

Bagi gamer yang pernah masuk dalam 500 besar Ultimate Royale pada musim sebelumnya, ada kabar baik: mereka akan langsung lolos ke Round 2, tetapi tetap harus mendaftarkan tim terlebih dahulu.

Selain itu, peserta harus berusia minimal 16 tahun. Jika ada pemain di bawah usia tersebut, mereka harus mendapatkan izin dari orang tua. Semua pertandingan akan dimainkan di server yang dipilih saat pendaftaran, dan pilihan ini tidak dapat diubah.

Jadwal dan Format Kompetisi PMGO 2025

Kompetisi PMGO Open Qualifier 2025 terbagi dalam tiga ronde, yaitu:

  1. Round 1:
    • Durasi: 4 hari, 3 pertandingan per hari.
    • Peserta: Semua tim yang terdaftar.
  2. Round 2:
    • Durasi: 4 hari, 3 pertandingan per hari.
    • Peserta: Tim peringkat 1-128 dari Round 1, ditambah tim dengan pemain yang berada di peringkat 500 besar Ultimate Royale musim C7S20 dan C7S21.
  3. Qualifier Finals:
    • Durasi: 2 hari, 5 pertandingan per hari.
    • Peserta: 16 tim terbaik dari Round 2.
    • Tahap ini tidak akan diselenggarakan di platform turnamen; penyelenggara akan menghubungi tim secara langsung untuk pertandingan yang dijadwalkan pada 1-2 Maret 2025.

Pendaftaran dan Informasi Lainnya

Pendaftaran telah dibuka sejak 16 Januari dan akan berlangsung hingga 9 Februari 2025. Pemain yang tertarik bisa mendaftar melalui situs resmi PUBG Mobile Esports.

Sebagai informasi tambahan, PMGO 2025 akan diadakan di Tashkent, Uzbekistan, pada April 2025. Ajang ini menjadi kesempatan besar bagi para gamer untuk unjuk gigi di panggung internasional.

Apakah kamu siap menunjukkan kemampuanmu di medan perang virtual? Jangan lewatkan kesempatan ini untuk menjadi bagian dari sejarah PUBG Mobile Global Open 2025!