IESF 2025 Siap Digelar, Ini 5 Game yang Akan Jadi Sorotan

Kejuaraan IESF World Esports Championship (WEC) 2025 semakin dekat, dan lima game yang akan dipertandingkan di ajang bergengsi ini akhirnya diumumkan. Turnamen yang diikuti oleh 136 negara ini menjadi salah satu ajang esports terbesar di dunia, termasuk bagi Indonesia yang juga akan turut serta dalam kompetisi ini.

Lantas, game apa saja yang akan menjadi nomor pertandingan di IESF 2025? Berikut daftar lengkapnya!

Daftar Game yang Akan Dipertandingkan di IESF 2025

Berdasarkan informasi yang diumumkan oleh Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) melalui unggahan di akun Instagram resmi mereka pada Jumat, 14 Maret 2025, berikut adalah lima game yang akan menjadi cabang utama dalam turnamen ini:

  1. Counter-Strike 2
  2. Mobile Legends: Bang Bang (MLBB)
  3. PUBG Mobile (PUBGM)
  4. Dota 2
  5. eFootball

PB ESI menegaskan bahwa kelima game ini akan menjadi ajang pembuktian bagi para atlet esports terbaik dari seluruh dunia, dengan 136 negara telah menyelesaikan tahap registrasi sebagai langkah awal seleksi nasional.

“Counter-Strike 2, Mobile Legends: Bang Bang, PUBG Mobile, Dota 2, dan eFootball siap dipertandingkan di Kejuaraan Esports Dunia IESF edisi 2025. Menurut pengumuman resmi dari PB ESI, turnamen bergengsi ini akan menjadi kesempatan bagi atlet esports terbaik dari seluruh dunia untuk memperlihatkan keterampilan mereka dan berkompetisi di tingkat internasional.

Apakah Akan Ada Kategori Khusus?

Jika melihat daftar game yang dipertandingkan, tidak ada perubahan signifikan dibandingkan dengan edisi sebelumnya. Namun, hingga saat ini belum ada kepastian apakah kategori khusus seperti turnamen untuk pemain wanita (ladies division) akan diterapkan atau tidak.

Sebagai informasi tambahan, Indonesia akan turut berpartisipasi dalam IESF 2025, tetapi masih belum diumumkan nomor game mana yang akan diikuti oleh Tim Nasional Esports Indonesia.

Dengan semakin dekatnya kejuaraan ini, para penggemar esports tentu menantikan bagaimana performa tim-tim terbaik dari berbagai negara, serta apakah Indonesia mampu mengulang kesuksesan atau bahkan meraih prestasi lebih tinggi di ajang dunia ini.

Mari kita nantikan pertarungan seru di IESF World Esports Championship 2025! 🚀🔥

Video Game Concert Vol. 2: Addie MS Garap 3 Soundtrack Esports

Video Game Concert yang digarap oleh Addie MS dan Twilite Orchestra kembali memukau para penggemar musik dan video game dalam konser kedua yang berlangsung meriah di Tennis Indoor Senayan. Setelah sukses dengan penampilan sebelumnya, kali ini, konser tersebut semakin spesial berkat kolaborasi tak terduga antara musik orkestra dan grup K-Pop KANDIS, yang menghadirkan keunikan tersendiri.

Event yang disponsori oleh TipTip, East Venture, dan Yukk ini bertujuan memberikan pengalaman maksimal baik dalam hal interior maupun eksterior acara, menciptakan atmosfer festival yang memikat. Dukungan ini menjadikan pertunjukan kali ini jauh lebih meriah dan dinamis dibandingkan dengan konser pertama.

Salah satu yang paling menarik perhatian adalah penampilan soundtrack dari dua game esports terkenal, DOTA 2 dan PUBG Mobile, yang dimainkan oleh Twilite Orchestra. Tidak hanya itu, para penggemar League of Legends juga dimanjakan dengan penampilan live dari lagu ikonis “Legends Never Die”, yang dibawakan dengan penuh energi oleh KANDIS. Penampilan ini memberikan semangat baru bagi para Summoners yang tengah merayakan League of Legends Championship Pacific yang digelar bersamaan dengan acara ini pada Februari-Maret 2025.

Meskipun aransemen lagu tersebut bersifat karaoke, kemungkinan besar di konser Vol. 3 yang akan datang, Addie MS dan Twilite Orchestra akan menghadirkan aransemen yang lebih mendalam, lengkap dengan partitur resmi yang langsung digarap bersama pihak Riot Games. Meskipun tanggal pasti untuk Vol. 3 belum diumumkan oleh TipTip, ada kemungkinan besar event ini akan segera terwujud dalam waktu dekat.

Tidak hanya game-game yang telah dibawakan, namun juga ada spekulasi mengenai kemungkinan soundtrack tambahan yang akan masuk ke dalam daftar konser selanjutnya. Beberapa game populer seperti Overwatch 2, Honor of Kings, dan Mobile Legends: Bang Bang menjadi kandidat yang layak untuk mendapat perhatian dari Addie MS dan Twilite Orchestra, yang dikenal akan kualitas musiknya yang mendalam dan sangat bernilai.

Konser ini bukan hanya sekadar pertunjukan musik, namun juga menjadi wadah bagi para pecinta game dan musik untuk merayakan kecintaan mereka terhadap dunia game esports. Dengan kolaborasi musik yang luar biasa dan atmosfer yang energik, Video Game Concert Vol. 2 telah sukses membuktikan bahwa musik game bisa menyatukan berbagai komunitas dalam satu acara yang penuh semangat.

Xepher Santai Hadapi MPL ID S15, Siap Jadi “Kuda Hitam” Alter Ego

Kenny “Xepher” Deo, pelatih baru Alter Ego untuk MPL Indonesia Season 15, mengaku tidak merasa terbebani oleh ekspektasi tinggi yang menyertai pelatih eks Dota 2 di skena Mobile Legends. Justru, ia menikmati peran barunya dan menegaskan bahwa tekanan lebih besar berada di pundak para pelatih senior.

Xepher bergabung dengan Alter Ego sebagai bagian dari tren eks pro player Dota 2 yang beralih ke MLBB. Sebelumnya, nama-nama seperti Adi (ONIC Esports), SaintDeLucaz (Team Liquid ID), dan Khezcute (RRQ Hoshi) sudah lebih dulu mencetak prestasi di MPL Indonesia. Adi, misalnya, telah meraih berbagai gelar bersama RRQ Hoshi dan ONIC Esports. Sementara SaintDeLucaz sukses membawa Team Liquid ID meraih trofi MPL ID S14. Khezcute juga tak kalah impresif, membawa Bigetron Alpha tampil solid di MPL ID S13 sebelum akhirnya dipercaya menangani RRQ Hoshi dan membawa mereka ke final MPL ID S14.

Menilik kesuksesan para pelatih tersebut, tidak heran jika ada ekspektasi besar terhadap Xepher. Namun, ia memilih untuk tetap santai dan fokus pada timnya. Menurutnya, tekanan justru lebih besar bagi para pelatih yang sudah lama berada di MPL, sementara dirinya masih berstatus “kuda hitam.”

“Saya tidak merasa terbebani, malah enjoy. Tekanan justru ada di mereka. Saya nothing to lose karena masih baru di sini,” ujar Xepher. “Kalau sampai mereka kalah dari saya, tentu tekanan akan ada di mereka. Kasarnya, saya ini ‘rusa’ dan mereka ‘macan’. Tapi kalau tiba-tiba macannya dimakan rusa, siapa yang tahu, kan?” tambahnya dengan nada optimis.

Meski saat ini Xepher merasa tanpa beban, ia sadar bahwa statusnya sebagai “kuda hitam” tidak akan bertahan lama. Jika mampu membawa Alter Ego tampil baik di MPL ID S15, ekspektasi terhadapnya akan meningkat drastis di musim berikutnya. Oleh karena itu, ia harus terus belajar dan berkembang sebagai pelatih untuk membawa Alter Ego bersaing di level tertinggi.

The International 2025 Resmi Digelar Di Hamburg, Jerman Pada September Mendatang

Valve Corporation mengumumkan bahwa turnamen Dota 2 terbesar, The International 2025 (TI 2025), akan diselenggarakan di Barclays Arena, Hamburg, Jerman, dari tanggal 11 hingga 14 September 2025. Ini menandai kembalinya TI ke Jerman setelah 14 tahun, sejak edisi pertamanya diadakan di Cologne pada tahun 2011.

The International adalah turnamen tahunan yang sangat dinanti-nanti dalam dunia esports, khususnya bagi penggemar Dota 2. Edisi pertama TI diadakan di Gamescom dan menjadi momen bersejarah bagi industri esports dengan Natus Vincere sebagai tim pertama yang meraih gelar juara. Kembalinya TI ke Jerman diharapkan dapat menarik perhatian lebih banyak penggemar dan memberikan pengalaman yang lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa TI terus berkembang dan menjadi salah satu acara paling bergengsi dalam dunia gaming.

Dalam TI 2025, sebanyak 16 tim akan berkompetisi untuk memperebutkan gelar juara dan hadiah yang belum diumumkan. Tim-tim ini akan mendapatkan tempat melalui undangan langsung serta kualifikasi regional. Format ini memberikan kesempatan bagi tim dari berbagai belahan dunia untuk bersaing di panggung internasional. Ini mencerminkan komitmen Valve untuk menjaga keberagaman dan kompetisi yang sehat dalam ekosistem Dota 2.

Barclays Arena, yang memiliki kapasitas sekitar 16.000 penonton, sebelumnya telah menjadi tuan rumah berbagai acara esports termasuk ESL One Hamburg. Dengan fasilitas modern dan lokasi strategis, arena ini diharapkan dapat memberikan pengalaman terbaik bagi para penggemar yang hadir. Ini menunjukkan bahwa pemilihan venue yang tepat sangat penting untuk kesuksesan acara besar seperti TI.

Pengumuman ini disambut positif oleh komunitas Dota 2 dan penggemar esports secara umum. Banyak yang berharap agar TI 2025 dapat menyajikan pertandingan-pertandingan seru dan momen-momen tak terlupakan seperti edisi-edisi sebelumnya. Reaksi positif ini menunjukkan bahwa antusiasme terhadap esports terus meningkat, dan TI menjadi salah satu puncak dari kalender kompetisi tahunan.

Dengan TI 2025 yang dijadwalkan berlangsung di Hamburg, harapan tinggi diletakkan pada penyelenggaraan acara ini untuk menjadi salah satu yang terbaik dalam sejarah Dota 2. Diharapkan bahwa semua persiapan berjalan lancar dan turnamen dapat menarik perhatian global serta memberikan hiburan berkualitas tinggi bagi para penggemar. Keberhasilan TI tahun ini akan menjadi indikator penting bagi masa depan esports di Eropa dan seluruh dunia.

Pertumbuhan Pesat dan Inovasi dalam Dunia Game Kompetitif Di Esport

Industri esports pada tahun 2024 terus menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan, menarik perhatian tidak hanya para penggemar game tetapi juga sponsor dan investor dari berbagai sektor.

Dengan semakin banyaknya turnamen yang digelar, peningkatan jumlah penonton, dan investasi yang mengalir deras, esports telah menjadi salah satu hiburan paling menarik di dunia saat ini.

Salah satu turnamen paling ditunggu-tunggu, The International 2024, telah berhasil menarik perhatian penggemar Dota 2 di seluruh dunia.

Dengan hadiah total mencapai $40 juta, turnamen ini bukan hanya menjadi ajang kompetisi bagi tim-tim terbaik, tetapi juga menunjukkan komitmen komunitas esports dalam mendukung industri ini.

Tim-tim seperti Team Secret dan OG bersaing ketat untuk meraih gelar juara, dengan pertandingan yang disiarkan secara langsung dan dihadiri oleh ribuan penggemar di venue.

Di sisi lain, League of Legends juga tidak kalah menarik dengan dimulainya musim baru LEC (League of Legends European Championship) dan LCS (League of Legends Championship Series).

Tahun ini, beberapa tim baru muncul sebagai pesaing kuat, menantang dominasi tim-tim besar seperti G2 Esports dan TSM. Format baru yang diperkenalkan oleh Riot Games bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan penonton, dengan lebih banyak aksi dan drama dalam setiap pertandingan.

Sementara itu, perkembangan teknologi juga membawa dampak besar pada industri esports. Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam analisis permainan dan pelatihan tim semakin umum.

Banyak organisasi esports kini memanfaatkan AI untuk menganalisis strategi lawan, meningkatkan keterampilan individu, dan merancang taktik yang lebih efektif. Ini tidak hanya membantu tim dalam persiapan turnamen, tetapi juga menciptakan pengalaman yang lebih menarik bagi penonton.

Di luar kompetisi, esports juga semakin dikenal sebagai karier yang menjanjikan. Banyak pemain profesional kini memiliki basis penggemar yang besar di media sosial, dan sponsor mulai berinvestasi dalam tim dan individu.

Platform-platform streaming seperti Twitch dan YouTube Gaming terus menjadi tempat bagi para gamer untuk menunjukkan keterampilan mereka dan berinteraksi dengan penggemar. Monetisasi melalui iklan, langganan, dan donasi dari penggemar semakin memberikan keuntungan finansial bagi para streamer dan pemain.

Tidak hanya itu, tren baru seperti “esports di sekolah” juga mulai berkembang. Banyak institusi pendidikan kini menawarkan program esports, dengan tujuan mengembangkan keterampilan strategi, kerjasama, dan kepemimpinan di kalangan siswa.

Turnamen sekolah semakin populer, memberikan kesempatan bagi para pelajar untuk bersaing di level yang lebih tinggi dan mempersiapkan mereka untuk karir di industri esports.

Dengan pertumbuhan yang terus berlanjut dan inovasi yang tak henti-hentinya, tahun 2024 menjanjikan masa depan yang cerah bagi industri esports. Dari turnamen besar hingga perkembangan teknologi dan pendidikan, esports semakin menjadi bagian integral dari budaya pop global.

Seiring dengan semakin banyaknya perhatian yang diberikan kepada dunia game kompetitif ini, para penggemar dapat berharap untuk melihat lebih banyak kejutan dan inovasi di tahun-tahun mendatang.