PUBG: Legenda Battle Royale yang Mengubah Dunia Gaming

Ketika berbicara tentang game battle royale, PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG) pasti menjadi salah satu nama yang langsung terlintas di benak para gamer. Game ini telah menjadi legenda di dunia gaming sejak pertama kali dirilis pada tahun 2017.

PUBG adalah game yang mengusung konsep bertahan hidup hingga menjadi pemain atau tim terakhir yang tersisa di medan pertempuran. Game ini dikembangkan oleh Brendan Greene, yang terinspirasi dari film Battle Royale. Awalnya, PUBG hanya tersedia di PC, tetapi kemudian dikembangkan untuk konsol seperti PlayStation dan Xbox. Tidak lama setelah itu, PUBG Mobile pun dirilis, memungkinkan lebih banyak pemain menikmati pengalaman battle royale di perangkat mereka, baik di PC, konsol, maupun smartphone.

Konsep permainan PUBG cukup sederhana namun sangat adiktif. Sebanyak 100 pemain diterjunkan dari pesawat ke sebuah peta luas tanpa membawa senjata atau perlengkapan apa pun. Setelah mendarat, pemain harus mencari senjata, armor, dan item medis untuk bertahan hidup.

Tantangan utama dalam game ini adalah zona aman yang terus mengecil seiring waktu. Jika pemain terlalu lama berada di luar zona, mereka akan menerima damage hingga akhirnya kalah. Pemain bisa memilih bermain secara solo, duo, atau dalam tim (squad).

Keunikan PUBG terletak pada variasi peta yang ditawarkan. Ada Erangel, peta klasik dengan medan pertempuran yang beragam, Miramar dengan gurun luas yang menantang, Sanhok yang kecil dan penuh aksi cepat, serta Vikendi, peta bersalju yang memberikan pengalaman berbeda.

Selain itu, game ini menawarkan berbagai jenis senjata dan strategi yang bisa digunakan. Pemain bisa memilih untuk menjadi sniper, menggunakan shotgun untuk pertempuran jarak dekat, atau bermain secara taktis dengan granat dan smoke.

Grafis yang realistis serta gameplay yang penuh ketegangan membuat PUBG tetap menjadi pilihan utama bagi pecinta battle royale. Di luar pertempuran, pemain juga harus berpikir secara strategis, menentukan kapan harus menyerang, bertahan, atau mencari perlengkapan tambahan.

Komunitas PUBG yang sangat besar juga menjadi daya tarik tersendiri. Game ini mempertemukan pemain dari berbagai belahan dunia, memungkinkan mereka untuk berinteraksi, berkolaborasi, atau bahkan bersaing dalam turnamen besar.

Seperti halnya game lain, PUBG memiliki dampak positif dan negatif. Di sisi positif, game ini melatih keterampilan berpikir strategis, kerja sama tim, dan fokus. Banyak pemain yang berhasil menjadi pro player atau streamer berkat keahliannya dalam bermain PUBG.

Namun, jika tidak dimainkan dengan bijak, PUBG bisa menyebabkan kecanduan dan mengganggu keseimbangan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk tetap mengatur waktu bermain agar tidak berlebihan.

PUBG juga menjadi salah satu game utama di dunia eSports. Berbagai turnamen internasional seperti PUBG Global Championship dan PUBG Continental Series menawarkan hadiah dengan nilai fantastis hingga miliaran rupiah. Sponsor besar seperti Intel, NVIDIA, dan Logitech turut mendukung perkembangan kompetisi PUBG.

Game ini juga memiliki beberapa versi yang disesuaikan dengan kebutuhan pemain, seperti PUBG PC dengan grafis terbaik, PUBG Mobile untuk pengalaman gaming di smartphone, PUBG Lite untuk perangkat dengan spesifikasi rendah, dan PUBG New State yang membawa elemen futuristik ke dalam gameplay.

Lebih dari sekadar game, PUBG telah menjadi bagian penting dalam dunia gaming modern. Meskipun sempat menuai kontroversi terkait kecanduan, PUBG tetap menawarkan pengalaman yang seru dan bisa menjadi peluang karier bagi banyak pemain.

Bagi yang belum mencobanya, inilah saatnya untuk merasakan keseruan bertahan hidup di medan pertempuran, mengumpulkan loot, dan meraih Chicken Dinner!

Misteri Pengumuman Duckey Cari Pelatih: Pertanda Perubahan Besar di Team Falcons PH?

Francis “Duckey” Glindro, pelatih veteran yang dikenal luas dalam dunia esports Mobile Legends (MLBB), terutama di Filipina, telah menjadi salah satu sosok yang berperan besar dalam kesuksesan BREN Esports, yang kini dikenal sebagai Team Falcons PH. Duckey sukses membawa BREN Esports meraih gelar juara dunia M5, sehingga reputasinya sebagai pelatih sudah tidak diragukan lagi.

Namun, belakangan ini, sebuah pengumuman di akun Facebook Duckey menarik perhatian banyak orang. Duckey secara terbuka menyatakan bahwa ia sedang mencari pelatih untuk tim MPL, yang menimbulkan pertanyaan besar karena posisi pelatih sebelumnya dianggap tidak tergantikan.

“Sedang mencari seseorang untuk mengisi posisi Head Coach untuk sebuah tim MPL. Jika kalian tertarik dan memahami tugas seorang Head Coach, silakan DM saya,” tulis Duckey di Facebook-nya.

Rumor yang beredar menyebutkan bahwa Duckey sedang mencari pelatih karena dia mungkin mendapatkan jabatan baru di Team Falcons PH sebagai Head of Esports atau Vice President, mengikuti jejak pelatih ternama Denver “Yeb” Miranda di ONIC Esports. Menariknya, Duckey sendiri tidak terdaftar sebagai pelatih untuk Team Falcons PH di ESL SPS S6 MLBB, dengan posisi pelatih kini diisi oleh asistennya, Robert “Treb0r” Sanchez.

Hingga saat ini, Duckey belum memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai pengumuman tersebut, sehingga menambah misteri di balik perubahan ini. Apakah ini pertanda Duckey akan mengisi posisi baru atau ada alasan lain di balik keputusan ini?

Lelang Akun MLBB Wann: Terjual Dengan Harga Fantastis Hampir Rp1 Miliar!

Beberapa waktu yang lalu, mantan pemain profesional Muhammad “Wann” Ridwan memutuskan untuk melelang akun Mobile Legends miliknya di Instagram, sebagai bagian dari rencana pensiun totalnya dari dunia gaming dan live streaming. Akun tersebut dilelang dengan harga pembukaan sebesar Rp25 juta, menarik perhatian banyak penggemar dan pihak-pihak yang tertarik.

Lelang akun MLBB Wann mendapatkan respon positif dari publik, dengan berbagai penawaran yang datang, mulai dari puluhan juta hingga ratusan juta rupiah. Namun, tak lama setelah lelang dimulai, terjadi drama ‘bid and run’, di mana ada beberapa penawar yang menarik diri di tengah proses. Meskipun begitu, Wann akhirnya berhasil menemukan pembeli yang serius.

Pada Kamis, (6/2), Wann mengumumkan melalui Instagram bahwa akunnya telah terjual. Dalam sebuah postingan Instagram Story, Wann mengungkapkan bahwa akunnya sempat ditawar dengan harga yang sangat tinggi oleh seorang pembeli dari Singapura, mencapai Rp850 juta. Namun, Wann menunggu pembeli tersebut kembali sebelum melanjutkan negosiasi. Pada akhirnya, harga yang lebih tinggi ditawarkan, dan penjualan akun MLBB Wann disepakati dengan harga hampir mencapai Rp1 miliar.

“Syukur, akhirnya akun tersebut terjual kepada bos RAPSPOINT,” ujar Wann dalam pengumumannya.

Dengan harga jual yang fantastis ini, akun juara M1 tersebut mengundang perhatian publik. Pertanyaan pun muncul: apakah pemain Mobile Legends lainnya akan mengikuti jejak Wann dalam melelang akun mereka? Kita tunggu perkembangannya.

EVOS Mengubah Nama di MPL ID S15, Fokus pada Re-Build Tim dan Kinerja Lebih Baik

Kemeriahan acara Parade 1 EVOS yang diadakan pada Sabtu (1/2) di Revo Mall, Bekasi, membawa kejutan besar bagi para fans dan penggemar setia. Acara ini memperkenalkan jersey baru, mengungkapkan roster terbaru, serta berbagai aktivitas menarik lainnya. Namun, yang paling mencuri perhatian adalah keputusan EVOS untuk mengganti nama di MPL ID S15, yang mengejutkan banyak pihak.

Sejak pertama kali terjun ke scene kompetitif, EVOS telah tiga kali berganti nama, dimulai dengan EVOS Esports, kemudian menjadi EVOS Legends, dan terakhir EVOS Glory. Meski sempat meraih prestasi besar dengan nama EVOS Legends, sayangnya, tim ini tidak banyak menunjukkan dampak signifikan setelahnya.

Dalam MPL ID S15, EVOS memutuskan untuk mengganti namanya tanpa menggunakan kata “Glory” atau kata pengganti lainnya. Hal ini menimbulkan rasa penasaran di kalangan penggemar. Dalam wawancara dengan ONE Esports, Aufa “Flipflop” Bassam, Deputy Esports Performance EVOS, menjelaskan bahwa perubahan nama ini berhubungan dengan hasil yang mengecewakan di musim kompetisi sebelumnya.

“Keputusan ini lebih karena hasil buruk di musim sebelumnya. Kami tidak lolos ke playoff, dan itu adalah tamparan keras bagi kami. Kami merasa telah mengecewakan banyak pihak,” ujar Flipflop. Dia menambahkan bahwa manajemen EVOS bertekad untuk tidak mengulang kegagalan tersebut, dan langkah selanjutnya adalah melakukan re-build tim yang lebih baik.

Flipflop juga mengungkapkan bahwa dalam proses re-build ini, manajemen EVOS telah bekerja keras untuk mencari pemain-pemain terbaik yang memiliki visi dan misi yang sama. Tujuannya adalah menghindari kegagalan yang sama, terutama tidak lolos ke playoff untuk kedua kalinya. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk menyederhanakan nama tim menjadi EVOS tanpa embel-embel lain.

“Dengan perubahan ini, kami berharap bisa memberikan hasil yang lebih baik dan sesuai dengan harapan. Ini adalah waktu kami,” ujar Flipflop menutup penjelasannya.

Kita semua tentu penasaran untuk melihat bagaimana perjalanan EVOS dengan nama baru ini, dan semoga perubahan ini membawa angin segar untuk prestasi mereka di kompetisi mendatang.

Transformasi EVOS Selesai, Rayakan Parade “It’s Our Time!” 2025

Para penggemar esports Indonesia, khususnya EVOS Fams, pasti tidak ingin melewatkan momen bersejarah ini! . EVOS, salah satu organisasi esports terkemuka di Asia Tenggara, memulai tahun 2025 dengan menggelar acara spektakuler bertajuk “Parade Satu EVOS 2025”. Acara ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga merupakan simbol penting dari perjalanan panjang EVOS yang semakin kuat, baik dari sisi tim maupun brand.

Dengan tema “It’s Our Time”, Parade Satu EVOS 2025 menjadi tanda dimulainya era baru bagi organisasi ini. Acara ini diselenggarakan di Revo Town Mall, Bekasi, dan mengundang ribuan penggemar untuk merayakan pencapaian, transformasi, serta visi masa depan EVOS yang semakin cerah. Para penggemar pun berkesempatan untuk bertemu langsung dengan para roster EVOS, talent, serta brand ambassador yang telah ikut andil dalam perjalanan EVOS.

Peluncuran Jersey Baru dan Merchandise Eksklusif
Salah satu momen utama dari acara ini adalah peluncuran EVOS Pro Jersey 2025 yang mengusung tema Metamorphosis. Jersey ini dirancang untuk mencerminkan proses perubahan dan perkembangan berkelanjutan dalam tubuh organisasi EVOS. Selain itu, jersey ini juga menjadi bagian dari koleksi EVOS Goods yang sangat dinanti-nanti oleh para penggemar, bersama dengan merchandise eksklusif lainnya yang dapat dibeli melalui platform EVOS+.

Mohammad Refie Fakhreno, Head of Esports Performance EVOS, menyampaikan semangat baru yang dibawa oleh Parade Satu EVOS 2025. Ia menyatakan, “Tahun 2025 merupakan tahun penuh energi baru yang tercermin dalam desain jersey kami, struktur tim, serta para pemain yang terus berkembang. Semua ini adalah bagian dari proses pembangunan yang terus berlanjut, dan kami mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menghidupkan semangat baru ini.”

Kolaborasi Baru dan Aktivitas Seru
Selain peluncuran jersey, Parade Satu EVOS 2025 juga dihiasi dengan berbagai kegiatan seru yang melibatkan penggemar. Ada sesi tanda tangan dengan roster EVOS, Fun Match MLBB, Roster Session, dan karaoke bersama EVOS Star. Penggemar juga dapat menyaksikan pengenalan roster terbaru dan berkesempatan mengikuti sesi giveaway.

Selain itu, EVOS mengumumkan kolaborasi terbarunya dengan Aidoru Paradise dan memperkenalkan tim balap SEKUYA EVOS yang akan berlaga dalam Mandalika Racing Series 2025. Tim balap ini mengusung semangat “Gamers to Racers”, yang menginspirasi gamer untuk meraih prestasi di dunia balap profesional internasional.

EVOS Pro Jersey 2025: Desain yang Mewakili Transformasi
Tahun ini, EVOS menghadirkan desain EVOS Pro Jersey 2025 yang lebih segar dan modern. Selain desain yang inovatif, kerah jersey kini disesuaikan dengan kebutuhan gamer masa kini yang mengutamakan kenyamanan. Meskipun ada perubahan, EVOS tetap mempertahankan ciri khas desain core macan putih sebagai simbol utama mereka. Jersey ini dapat dibeli melalui platform EVOS+, yang juga memberikan keuntungan eksklusif bagi anggota.

Muhammad Zulhansyah Irhas Nasution, Head of Consumer Product EVOS, menjelaskan, “Jersey baru ini bukan hanya simbol kebanggaan, tapi juga representasi dari semangat transformasi kami. Kami ingin membawa EVOS ke tingkat yang lebih tinggi dengan fokus pada perubahan positif dalam diri setiap pemain dan organisasi kami.”

Menyambut Era Baru EVOS
Dengan berbagai pencapaian dan transformasi yang telah dilakukan, Parade Satu EVOS 2025 menandai awal dari era baru yang lebih gemilang bagi EVOS dan para penggemarnya. EVOS kini lebih dari sekadar tim esports; mereka semakin memperkuat eksistensinya sebagai brand yang menginspirasi dan membawa perubahan positif. Para penggemar dan komunitas siap menyambut perjalanan baru yang akan membawa EVOS semakin dikenal di dunia internasional.

Dukung Esports Indonesia, Nubia Resmi Gandeng Geek Fam

Nubia, merek teknologi ternama, resmi mengumumkan kerja sama strategis dengan Geek Fam, salah satu tim esports papan atas di Indonesia. Kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekosistem esports Tanah Air sekaligus memberikan pengalaman unik bagi penggemar setia Geek Fam.

Salah satu bentuk nyata dari kerja sama ini adalah penyematan logo Nubia di jersey terbaru Geek Fam. Namun, kolaborasi ini tidak hanya sebatas branding. Menurut Marketing Manager Nubia Indonesia, Bernadus Agung, kerja sama ini dirancang untuk lebih terintegrasi dan melibatkan seluruh elemen tim Geek Fam.

“Kolaborasi ini bukan hanya sekadar penempatan logo. Kami ingin terlibat lebih dalam, mendukung tim, pemain, dan komunitas Geek Fam secara menyeluruh,” ujar Bernadus dalam konferensi pers yang diadakan di Jakarta.

Geek Fam, yang telah menunjukkan performa gemilang di kancah esports, menyambut kolaborasi ini dengan antusias. Senior Business Development Geek Fam, Ines Bestari, menyatakan bahwa kerja sama dengan Nubia akan memperluas jangkauan mereka, termasuk penggunaan eksklusif smartphone Nubia oleh para pemain dan talent untuk berbagai aktivitas.

“Para pemain kami akan menggunakan Nubia dalam aktivitas seperti live streaming, pembuatan konten, hingga interaksi dengan komunitas,” jelas Ines. Selain itu, Geek Fam memiliki ambisi besar tahun ini untuk bersaing di turnamen internasional seperti MSC dan M7.

Tidak hanya fokus pada kompetisi, Geek Fam juga berkomitmen mencari dan membina talenta baru untuk mendukung regenerasi di dunia esports. Melalui kolaborasi ini, mereka akan aktif menjangkau komunitas lokal, termasuk melakukan kunjungan ke kampus-kampus dan menyelenggarakan acara yang melibatkan komunitas.

Nubia Focus Pro 5G: Smartphone Andal untuk Esports dan Fotografi

Bersamaan dengan kolaborasi ini, Nubia memperkenalkan Nubia Focus Pro 5G, smartphone yang dirancang untuk penggemar fotografi dan gamer. Resmi diluncurkan pada November 2024 dengan harga Rp 2,8 juta, perangkat ini menawarkan fitur unggulan seperti kamera 108MP dengan teknologi Neovision AI Photography dan stabilisasi ganda untuk hasil foto terbaik.

Bagi gamer, Nubia Focus Pro 5G dilengkapi layar Full HD+ berukuran 6,72 inci dengan refresh rate 120Hz, RAM dinamis hingga 20GB, dan baterai 5.000mAh dengan fast charging 33W. Desainnya yang terinspirasi kamera profesional memberikan kesan premium dengan pilihan warna Light Brown dan Classic Black.

Kolaborasi Nubia dan Geek Fam ini menjadi angin segar bagi penggemar esports di Indonesia. Selain membawa inovasi teknologi ke dunia gaming, langkah ini juga memperkuat hubungan dengan komunitas dan memberikan kontribusi besar dalam mengembangkan industri esports lokal. Bersiaplah untuk menyaksikan aksi memukau dari Geek Fam dengan dukungan penuh dari Nubia!

RRQ Hoshi Tersungkur di Scrim ESL, Khezcute Luapkan Kekecewaan

Tim esports RRQ Hoshi mengalami hasil kurang memuaskan dalam scrim melawan tim NMM, yang memicu reaksi keras dari salah satu pemain bintang mereka, Khezcute. Kekalahan ini terjadi di tengah persiapan RRQ Hoshi untuk ESL SPS S6 Challenge Finals, dan hasil tersebut menjadi bahan pembicaraan di kalangan komunitas penggemar dan pengamat esports.

Hasil buruk dalam scrim ini menjadi sorotan karena RRQ Hoshi dikenal sebagai salah satu tim terbaik di Indonesia, dengan reputasi tinggi di arena Mobile Legends. Mereka kalah dengan skor signifikan, mengindikasikan adanya kelemahan dalam strategi dan koordinasi. Kekalahan ini menunjukkan bahwa meskipun memiliki deretan pemain berbakat, kerja sama dan eksekusi di lapangan tetap menjadi faktor penentu kesuksesan tim.

Khezcute, yang memiliki reputasi sebagai pemain dengan kepribadian tegas, tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Rasa frustrasi tersebut ia tuangkan melalui media sosial, mengungkapkan ketidakpuasan terhadap performa tim. Reaksi ini mencerminkan tekanan yang sering dihadapi pemain profesional untuk terus memberikan yang terbaik, terutama menjelang kompetisi besar.

Kekalahan tersebut memberikan dampak terhadap mentalitas tim menjelang turnamen. Oleh karena itu, pelatih dan manajemen RRQ Hoshi perlu segera melakukan evaluasi menyeluruh untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kelemahan yang ada. Hal ini menegaskan pentingnya analisis strategis untuk meningkatkan performa di masa mendatang.

Setelah kabar kekalahan ini beredar, para penggemar tetap menunjukkan dukungan mereka kepada RRQ Hoshi, berharap tim dapat segera bangkit. Di sisi lain, sejumlah analis esports menekankan pentingnya menjaga semangat tim meskipun mengalami hasil buruk dalam latihan. Dukungan dari komunitas sangat membantu dalam menjaga mental pemain tetap positif.

Dengan semakin dekatnya ESL SPS S6 Challenge Finals, diharapkan RRQ Hoshi dapat belajar dari kekalahan ini dan memperbaiki strategi serta kerja sama antar pemain. Performa mereka di turnamen tersebut akan menjadi ujian penting dalam menentukan potensi masa depan tim di kancah esports.

Esports 2024: Turnamen League of Legends dan Mobile Legends Menjadi Kompetisi Terpopuler

Pada tanggal 24 Desember 2024, perkembangan dunia esports semakin menunjukkan kemajuan pesat. Turnamen dari game populer seperti League of Legends (LoL) dan Mobile Legends (ML) kini menjadi pusat perhatian baik bagi pemain maupun penggemar. Seiring dengan meningkatnya ketertarikan terhadap permainan video kompetitif, kedua game ini tidak hanya menarik minat para pemain profesional, tetapi juga menyedot perhatian jutaan penonton di berbagai belahan dunia melalui siaran langsung dan platform media sosial. Fenomena ini semakin memperlihatkan bahwa esports telah menjelma menjadi bagian integral dari budaya digital masa kini.

League of Legends, yang telah lama menjadi salah satu game paling berpengaruh, terus memimpin dalam ranah esports global. Acara seperti Kejuaraan Dunia League of Legends (LoL Worlds) berhasil menarik antusiasme penggemar dengan hadiah yang semakin besar serta kompetisi yang terus berkembang. Pada tahun 2024, LoL Worlds mencatatkan rekor jumlah penonton online yang luar biasa, melibatkan lebih dari 200 juta orang dari seluruh dunia. Kesuksesan ini tidak lepas dari keberadaan liga-liga profesional yang terus berkembang, seperti LCS (North America), LEC (Europe), dan LCK (Korea), yang selalu menghadirkan talenta baru di dunia esports.

Di sisi lain, Mobile Legends, sebagai game mobile yang kompetitif, telah meraih popularitas luar biasa, terutama di Asia Tenggara. Turnamen seperti MPL Indonesia dan MPL Philippines mampu menarik ribuan penonton di stadion besar, serta jutaan lebih banyak lagi melalui platform streaming online. Keberhasilan Mobile Legends di Asia, dengan negara-negara seperti Indonesia, Filipina, dan Malaysia yang memiliki ekosistem esports yang berkembang pesat, tidak terlepas dari gameplay yang mudah diakses serta kemudahan bermain menggunakan perangkat mobile yang menjangkau berbagai kalangan pemain.

Walaupun berasal dari platform yang berbeda, kedua game ini memiliki kesamaan dalam menciptakan komunitas yang kuat dan ekosistem kompetitif yang berkembang pesat. Keduanya juga berhasil memberikan pengalaman menonton yang menarik dengan pertandingan yang penuh aksi serta strategi mendalam. Baik LoL maupun ML terus melakukan inovasi dalam penyajian konten dan penyelenggaraan turnamen, semakin mengokohkan posisi mereka sebagai dua game esports terkemuka di dunia.

Keberhasilan turnamen dari League of Legends dan Mobile Legends dalam menarik perhatian audiens global turut memberikan dampak positif bagi industri esports secara keseluruhan. Perhatian dari sponsor besar, media, bahkan pemerintah semakin besar terhadap potensi esports, baik dari sisi bisnis maupun peluang penciptaan lapangan kerja. Pemain profesional, tim esports, serta kreator konten mendapatkan dukungan finansial yang semakin besar, yang membuka peluang baru untuk kemajuan esports di masa depan.

Dengan popularitas yang terus berkembang, baik League of Legends maupun Mobile Legends kini tidak hanya dipandang sebagai hiburan semata, melainkan sebagai industri yang semakin serius dan menguntungkan. Pada tahun 2024, kedua game ini tetap menunjukkan dominasi mereka di dunia esports dengan basis penggemar yang terus berkembang. Kompetisi esports semakin menjadi sorotan utama, dan masa depan dunia permainan kompetitif ini diprediksi akan terus berkembang dengan pesat.

Kawinkan 2 Gelar Juara Dunia, Ketum PSSI Erik Thohir Optimis Masa Depan Esports Indonesia Bakal Cerah

Pada 19 Desember 2024, Ketua Umum PSSI Erik Thohir mengungkapkan optimisme yang tinggi terhadap masa depan esports Indonesia. Pernyataan ini disampaikan setelah dua tim esports Indonesia berhasil meraih gelar juara dunia di ajang internasional. Keberhasilan ini semakin mempertegas posisi Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi besar di dunia esports global. Thohir menyampaikan bahwa prestasi ini merupakan cerminan kerja keras dan perkembangan pesat dalam ekosistem esports tanah air.

Dalam beberapa minggu terakhir, dua tim esports Indonesia berhasil menorehkan sejarah dengan memenangkan kejuaraan dunia di dua cabang permainan yang berbeda. Tim pertama meraih gelar juara di ajang Mobile Legends, sementara tim lainnya sukses di PUBG Mobile. Keberhasilan ini tidak hanya membawa kebanggaan bagi para pemain, tetapi juga menjadi bukti bahwa Indonesia semakin dihormati di panggung esports internasional. Menurut Erik Thohir, pencapaian ini merupakan awal dari banyaknya peluang bagi para atlet esports Indonesia untuk bersaing di level dunia.

Erik Thohir menyatakan bahwa perkembangan pesat yang terjadi di industri esports Indonesia harus didukung oleh berbagai pihak, mulai dari pemerintah, sponsor, hingga penggemar. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu kekuatan utama di dunia esports, baik dalam aspek kompetitif maupun industri pendukungnya. Thohir juga menambahkan bahwa generasi muda Indonesia memiliki bakat yang luar biasa dalam bidang digital, sehingga masa depan esports di tanah air terlihat semakin cerah.

Dalam kesempatan yang sama, Thohir juga menyoroti pentingnya pembinaan dan penyediaan infrastruktur yang mendukung perkembangan esports di Indonesia. Sebagai Ketua Umum PSSI, ia menekankan bahwa federasi olahraga lainnya, seperti PSSI, bisa belajar dari industri esports dalam membangun sistem pembinaan yang lebih baik. Infrastruktur yang memadai, mulai dari arena pertandingan hingga pelatihan yang profesional, sangat dibutuhkan untuk mencetak atlet-atlet esports unggulan.

Selain aspek prestasi, Thohir juga menilai bahwa esports memiliki potensi ekonomi yang besar. Di banyak negara, esports sudah menjadi industri yang mendatangkan miliaran dolar. Indonesia, dengan jumlah penduduk muda yang besar dan peminat digital yang tinggi, berpeluang untuk memanfaatkan industri ini sebagai sumber pendapatan baru. Thohir berharap pemerintah dapat lebih serius dalam mendukung ekosistem esports, baik melalui kebijakan, regulasi, dan investasi.

Dengan dua gelar juara dunia yang berhasil diraih, Erik Thohir yakin bahwa masa depan esports Indonesia akan semakin cerah. Pemerintah, federasi olahraga, dan masyarakat umum diharapkan dapat berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan atlet dan industri esports secara keseluruhan. Optimisme Thohir juga mencerminkan komitmen untuk terus mendorong Indonesia sebagai negara yang unggul di berbagai cabang olahraga, termasuk esports.

Tim ATS Esports Andalkan Galaxy A55 5G Di SGGA 2024

Pada tanggal 29 Oktober 2024, Tim ATS Esports mengumumkan bahwa mereka akan mengandalkan smartphone Galaxy A55 5G sebagai perangkat utama mereka dalam turnamen Southeast Asia Game Developers Association (SGGA) 2024. Kolaborasi ini menunjukkan pentingnya teknologi dalam meningkatkan performa tim esports.

Galaxy A55 5G dikenal dengan spesifikasinya yang canggih, termasuk prosesor yang kuat dan layar berkualitas tinggi. Perangkat ini dirancang untuk mendukung pengalaman gaming yang lancar, memungkinkan para pemain ATS Esports untuk bersaing secara optimal di level internasional. Fitur-fitur seperti konektivitas 5G dan daya tahan baterai yang lama juga menjadi nilai tambah dalam permainan yang intens.

Tim ATS Esports, yang dikenal dengan keterampilan dan strategi permainan yang solid, menyatakan keyakinan mereka dalam menggunakan Galaxy A55 5G. Mereka percaya bahwa dukungan teknologi dari Samsung akan membantu meningkatkan kinerja mereka selama turnamen. Selain itu, tim ini juga berkomitmen untuk terus berlatih dan beradaptasi dengan tantangan yang ada di SGGA 2024.

Pengumuman ini disambut antusias oleh penggemar dan media. Banyak yang berharap kolaborasi antara ATS Esports dan Samsung akan menghasilkan momen-momen berkesan di SGGA 2024. Media sosial juga ramai dengan diskusi tentang potensi yang dimiliki tim dengan dukungan teknologi mutakhir ini.

Dengan Galaxy A55 5G sebagai andalan, Tim ATS Esports berharap dapat meraih hasil terbaik di SGGA 2024. Keberhasilan mereka di turnamen ini akan menjadi langkah penting dalam perjalanan mereka di dunia esports, sekaligus menunjukkan bahwa perpaduan antara keterampilan dan teknologi dapat menciptakan performa yang luar biasa. Semua mata kini tertuju pada aksi tim di panggung turnamen yang akan datang.