Mantan pemimpin Sony Interactive Entertainment, Shawn Layden, menyoroti perubahan yang terjadi dalam industri game modern, terutama terkait dengan kreativitas yang menurun akibat semakin tingginya fokus pada monetisasi. Dalam beberapa tahun terakhir, komunitas game menunjukkan penurunan kepercayaan terhadap developer, dengan banyaknya kritik tajam dan respon negatif dari para pemain.
Layden, yang juga dikenal sebagai mantan bos PlayStation, menyatakan bahwa penurunan kreativitas ini diakibatkan oleh meningkatnya biaya produksi serta kecenderungan publisher yang lebih memilih menghindari risiko dengan hanya fokus pada proyek yang dipastikan menghasilkan keuntungan. Dalam sebuah diskusi di Gamescom Asia, Layden berbagi pengalamannya selama tiga dekade di Sony, mencatat bahwa perubahan orientasi bisnis yang terlalu besar telah mengubah cara pandang industri terhadap pengembangan game.
Layden menjelaskan bahwa di masa lalu, pertanyaan yang diajukan saat membuat game lebih sederhana dan berfokus pada pengalaman bermain: “Apakah game ini menyenangkan? Apakah kami menikmati bermainnya?” Jika jawabannya ya, maka proyek tersebut mendapatkan persetujuan untuk dikembangkan. Saat itu, biaya pembuatan game tidak sebesar sekarang, sehingga toleransi risiko juga lebih tinggi.
Namun kini, anggaran pembuatan game bisa mencapai ratusan juta dolar. PlayStation, misalnya, telah mengeluarkan lebih dari $200 juta untuk game seperti Horizon: Forbidden West dan The Last of Us Part 2. Anggaran besar tersebut juga belum termasuk biaya pemasaran, sehingga publisher cenderung menghindari risiko dan berfokus pada game yang menjanjikan keuntungan besar, seperti sekuel dan game yang meniru kesuksesan judul populer.
Layden juga mencatat bahwa tren ini menciptakan pasar yang penuh dengan sekuel dan game serupa. Menurutnya, banyak penerbit saat ini memiliki pola pikir bahwa jika game populer seperti Fortnite menghasilkan banyak uang, maka membuat game serupa akan menghasilkan hasil yang sama.
Imbas dari fokus pada keuntungan ini, menurut Layden, adalah penurunan kreativitas dan inovasi. Banyak studio lebih memilih untuk mengikuti tren pasar demi stabilitas finansial daripada menciptakan sesuatu yang baru dan unik untuk konsumen. Layden juga menyayangkan semakin jarangnya game beranggaran menengah yang dulu dikenal karena kreatif dan inovatif.
Namun, Layden tetap memberikan apresiasi kepada game indie berkualitas yang saat ini menjadi penerang bagi industri. Dia menyebutkan bahwa di masa lalu, studio seperti THQ dan pengembang AA lainnya mengisi celah dengan game beranggaran rendah namun kreatif. Sekarang, industri didominasi oleh game indie kecil dan blockbuster besar yang membawa risiko besar jika gagal sukses di pasaran.
Contoh tren ini bisa dilihat dari perilisan game PlayStation dalam beberapa tahun terakhir. Dulu, Sony menerbitkan kombinasi antara judul besar seperti Uncharted 4 dan game unik seperti The Last Guardian. Namun, tren ini jarang terlihat lagi, kecuali beberapa pengecualian seperti Astro Bot, yang menjadi contoh langka dari game dengan pesona yang khas di tengah dominasi game blockbuster.