Hasil Pertandingan Hari Kedua Snapdragon Pro Series Season 6 APAC: Tim Indonesia Berjaya

Hari kedua Snapdragon Pro Series Season 6 APAC – Challenge Season memperlihatkan prestasi gemilang dari tim-tim esports Indonesia. Tiga tim asal Indonesia, yakni EVOS Holy, Team Liquid ID (TLID), dan Bigetron Alpha, berhasil meraih kemenangan telak melawan lawan-lawan mereka di ajang bergengsi ini.

Debut Gemilang Albert Bersama EVOS Holy

Kemenangan pertama Indonesia di hari tersebut datang dari tim EVOS Holy. Dengan debutnya yang sangat dinantikan, Albert, jungler anyar yang baru saja pindah dari ONIC, langsung memberikan kontribusi besar dengan kemenangan 2-0 atas HomeBois di Grup C. Penampilan solid Albert seolah membuktikan bahwa dirinya masih menjadi salah satu jungler terbaik di tanah air, membawa EVOS Holy untuk melangkah lebih jauh.

TLID Tampil Tanpa Hambatan, Menangkan Laga Lawan Team Flash KH

Tidak ketinggalan, juara MPL ID S15, Team Liquid ID (TLID), juga tampil impresif di laga mereka. TLID, yang baru saja selesai berlaga di M6 World Championship sebagai runner-up, tidak menemui kesulitan berarti ketika melawan wakil Kamboja, Team Flash KH. Bermain dengan agresif, tim yang dipimpin oleh AeronnShikii ini hanya membutuhkan waktu kurang dari 25 menit untuk menuntaskan perlawanan dari lawannya, dengan kemenangan telak 2-0.

Bigetron Alpha Bangkit dan Lakukan Comeback Spektakuler

Grup D menjadi tempat bagi satu-satunya tim Indonesia, Bigetron Alpha, yang menghadapi tantangan berat di laga perdana mereka. Setelah kalah di game pertama melawan AI Esports, Pasukan Robot Merah ini bangkit dengan semangat juang yang tinggi. Bigetron Alpha berhasil melakukan comeback luar biasa dengan memenangkan dua game berikutnya dan meraih kemenangan 2-1.

Perebutan Tempat di Snapdragon Pro Series Season 6 APAC – Challenge Finals

Kemenangan tersebut membuat EVOS Holy dan TLID akan berhadapan dalam winners match, di mana pemenangnya akan langsung melangkah ke Snapdragon Pro Series Season 6 APAC – Challenge Finals. Sementara itu, Bigetron Alpha yang juga tampil luar biasa akan bertarung melawan wakil Filipina, Aurora, di winners match grup D. Jika mereka menang, Bigetron Alpha akan melaju mulus ke final yang akan berlangsung di Malaysia pada bulan Februari 2025 mendatang.

Dengan hasil positif ini, tim-tim Indonesia menunjukkan kualitas dan semangat kompetitif yang tinggi di pentas Snapdragon Pro Series. Para pemain Indonesia siap untuk terus bersaing di level tertinggi dan meraih prestasi yang lebih gemilang di ajang esports dunia.

Bukan Kaleng-kaleng, Pemain Profesional Halo Ini Di Ban 100 Tahun Karena Cheat!

Kabar mengejutkan datang dari dunia esports, khususnya dalam game Halo Infinite. Salah satu pemain profesional terkemuka, Chance “MoNsTcR” Duncan, terpaksa menerima larangan bermain selama 100 tahun setelah diduga melakukan kecurangan menggunakan cheat. Kejadian ini memicu perdebatan panas di kalangan komunitas Halo dan menjadi sorotan publik.

Tuduhan Kecurangan oleh Rekan Profesional

Kontroversi ini bermula dari sebuah tuduhan yang dilontarkan oleh sesama pemain profesional, Adam ‘Bound’ Gray, yang merupakan anggota tim Spacestation Gaming pada musim 2024. Dalam unggahan di media sosial, Bound memposting bukti berupa klip yang menunjukkan MoNsTcR diduga menggunakan aimbot dan wall hacks pada sebuah turnamen online off-season. Dalam video tersebut, Bound memperlihatkan secara rinci bagaimana MoNsTcR terlihat mengunci target lawan dengan tepat pada bagian kepala dan juga mampu melihat melalui dinding, yang menambah kecurigaan akan praktik kecurangan dalam permainan.

Larangan yang Menakutkan: 100 Tahun Tanpa Bermain

Tuduhan ini langsung menarik perhatian publik, dan pengguna platform XLR8 menemukan hal mengejutkan terkait akun MoNsTcR. Dalam aplikasi pelacak statistik Halo Infinite, ditemukan notifikasi yang menginformasikan bahwa MoNsTcR telah dilarang bermain dalam matchmaking hingga tahun 2124, tepatnya pada 25 November, yang artinya larangan tersebut akan berlangsung selama lebih dari satu abad. Informasi ini membuat banyak orang terkejut, mengingat durasi larangan yang sangat panjang.

Selain itu, beberapa anggota komunitas HCS (Halo Championship Series) mencoba membela MoNsTcR, namun lebih banyak bukti yang menunjukkan adanya kemungkinan kecurangan yang dilakukan oleh pemain tersebut. Dalam sebuah siaran langsung, pemain profesional Brad ‘aPG’ Laws dan rekan-rekannya juga menemukan akun-akun alternatif yang diduga milik MoNsTcR, yang turut terkena larangan, meskipun belum ada kejelasan apakah hal tersebut akibat laporan massal atau keputusan yang sah.

Bantahan dari MoNsTcR

Merasa difitnah, MoNsTcR langsung mengeluarkan pernyataan melalui akun media sosialnya. Dalam klarifikasinya, ia dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa dirinya tidak pernah melakukan kecurangan di Halo Infinite. MoNsTcR juga berencana menggunakan kamera monitor untuk membuktikan bahwa ia tidak menggunakan cheat.

Pemain ini menjelaskan bahwa larangan yang diterimanya mulai berlaku pada 19 Desember dan ia sudah menghubungi pengembang game untuk memperbaiki masalah ini. MoNsTcR meyakini bahwa larangan yang diterimanya mirip dengan insiden dua tahun lalu, di mana ada pihak yang memalsukan identitasnya dan melakukan kecurangan atas nama dirinya. Ada kemungkinan pula bahwa larangan ini dipicu oleh adanya malware yang mempengaruhi sistem anti-cheat Halo Infinite.

Kontroversi yang Belum Tuntas

Kasus ini masih terus berkembang, dengan banyak pihak yang memperdebatkan apakah larangan yang dijatuhkan pada MoNsTcR benar-benar sah atau jika ada kesalahan teknis yang menyebabkan hal ini. Komunitas Halo Infinite pun terbagi, ada yang mendukung pemain tersebut dan ada pula yang percaya bahwa ia memang terlibat dalam kecurangan. Sementara itu, pengembang Halo Infinite diharapkan segera memberikan klarifikasi mengenai masalah ini dan mengambil langkah tegas jika memang ada pelanggaran yang terjadi.

Kejadian ini jelas menambah warna dalam dunia esports, khususnya dalam game Halo Infinite, dan akan menjadi pembelajaran berharga bagi para pemain untuk lebih berhati-hati dan jujur dalam setiap kompetisi.

Mau Push Rank Marvel Rivals, Baca Dulu Tips and Trik dan Info Lengkapnya Di Sini!

Game esports selalu identik dengan sistem ranked yang memacu adrenalin pemain untuk bersaing dan mencapai puncak. Tidak terkecuali game hero shooter Marvel Rivals, yang menawarkan sistem ranked dengan berbagai tingkatan menarik. Sistem ini dirancang untuk memberikan pengalaman kompetitif yang lebih seru dan menantang, baik bagi pemain solo maupun tim.

Membuka Akses ke Mode Kompetitif

Untuk memulai perjalanan di mode kompetitif Marvel Rivals, pemain harus mencapai level 10 terlebih dahulu. Tidak diperlukan kemenangan berturut-turut atau peringkat tinggi untuk membuka mode ini, cukup dengan mencapai level 10, pemain sudah bisa merasakan serunya tantangan ranked. Setelah mode kompetitif terbuka, pemain dapat memilih untuk bermain solo atau bersama teman yang memiliki peringkat serupa untuk memudahkan proses pendakian peringkat.

Tingkatan Peringkat yang Tersedia

Sistem peringkat di Marvel Rivals cukup mendalam, dengan berbagai tingkatan yang menanti untuk dijelajahi. Dimulai dari Bronze III hingga Grandmaster III, tiap tingkatan memiliki tiga level yang harus dilalui untuk naik ke tingkat berikutnya. Setelah mencapai puncak di Grandmaster, peringkat baru yang lebih menantang muncul, yaitu Celestial III-I, yang diperkenalkan pada Season 1.

Di puncak peringkat, terdapat dua tingkat eksklusif: Eternity dan One Above All. Eternity adalah salah satu peringkat tertinggi yang sangat sulit dicapai, sementara One Above All hanya dapat diakses oleh 500 pemain teratas, menjadikannya sebagai penghargaan prestisius di Marvel Rivals.

Poin dan Perlindungan untuk Pemain

Setiap kemenangan dalam mode ranked memberikan poin yang dapat digunakan untuk meningkatkan peringkat pemain. Setiap tingkatan membutuhkan 100 poin untuk naik ke level berikutnya, yang membuat pemain terus berusaha untuk mempertahankan performa terbaik mereka. Ketika mencapai tingkat tertinggi, pemain tidak lagi harus melewati tingkatan, melainkan fokus pada perolehan poin di papan peringkat.

Selain itu, pemain yang berada di peringkat tertentu akan mendapatkan Chrono Shield, yang berfungsi untuk mencegah degradasi atau penurunan poin. Jika seorang pemain tidak aktif dalam waktu tertentu dan poinnya jatuh di bawah ambang batas, Chrono Shield memberikan satu kesempatan terakhir untuk mempertahankan posisi peringkat sebelum akhirnya degradasi terjadi.

Peraturan dan Sistem Baru untuk Tim Kompetitif

Dalam rangka menjaga keseimbangan permainan, sistem ranked di Marvel Rivals juga memperkenalkan aturan satu larangan (ban) hero per tim mulai dari Diamond III ke atas. Ini menambah kedalaman strategi dan taktik dalam setiap pertandingan, memungkinkan pemain untuk berpikir lebih cermat dalam memilih hero yang digunakan.

Dengan sistem ranked yang kompleks dan menantang, Marvel Rivals berhasil menciptakan pengalaman kompetitif yang seru dan memotivasi para pemain untuk terus berusaha mencapai puncak. Jika Anda siap menghadapi tantangan besar dan berkompetisi dengan pemain terbaik, Marvel Rivals siap menunggu untuk menguji kemampuan Anda!

Jelang MPL ID S15: Dewa United Esports Terus Berbenah, Lepas Coach Raizan

Jelang dimulainya MPL ID S15, tim esports di Indonesia tengah berbenah untuk meraih hasil terbaik di ajang kompetisi Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) paling bergengsi di tanah air. Dewa United Esports, salah satu tim papan atas di Indonesia, resmi mengumumkan perpisahannya dengan pelatih Raymond ‘Raizan’ Tandrian di awal tahun 2025.

Keputusan untuk Meninggalkan Kursi Kepelatihan

Raizan, yang sebelumnya memimpin tim Dewa United Esports pada MPL ID S14, memutuskan untuk melanjutkan perjalanan karirnya di tim esports lain. Keputusan ini diambil untuk mencari tantangan dan pengalaman baru, khususnya di luar negeri. Pelatih asal Surabaya tersebut ingin mencoba kepelatihan dengan tim mancanegara guna mengasah kemampuannya dalam kompetisi internasional.

Manajemen Dewa United Esports menyatakan dukungannya terhadap keputusan Raizan dan memberikan doa serta harapan terbaik untuk kelanjutan karirnya. David, Presiden Dewa United Esports, menyampaikan, “Kami mendukung keputusan Raizan sepenuhnya dan mengucapkan terima kasih atas dedikasinya bersama Anak Dewa. Semoga karirnya di tim baru semakin sukses.”

Kontribusi Raizan untuk Dewa United Esports

Raizan bergabung dengan Dewa United Esports pada musim MPL ID S14 dan menjadi pelatih ketiga tim ini. Selama masa kepelatihannya, meski tim gagal lolos ke babak playoff, Raizan berhasil membawa perubahan positif dalam permainan tim. Di bawah asuhannya, Dewa United Esports menunjukkan perkembangan yang signifikan, terutama dalam hal semangat juang dan disiplin. Pada akhirnya, tim menempati posisi ke-7 di klasemen akhir regular season MPL ID S14.

Meskipun tidak berhasil membawa tim ke playoff, Raizan percaya bahwa dengan perbaikan chemistry dan kedisiplinan in-game, Dewa United Esports memiliki potensi besar untuk tampil lebih baik di musim mendatang. “Saya yakin jika chemistry dan kedisiplinan lebih matang, Dewa United bisa melangkah jauh di MPL ID S15,” ujar Raizan.

Mencari Pelatih Baru untuk MPL ID S15

Perpisahan dengan Raizan menandai langkah besar bagi Dewa United Esports dalam merancang strategi baru untuk MPL ID S15. Manajemen tim kini tengah mencari pelatih pengganti yang memiliki visi kuat dalam memimpin tim menuju kesuksesan. Dengan semangat baru dan pelatih baru yang segera diumumkan, Dewa United Esports siap untuk menghadapi tantangan di musim mendatang dengan lebih matang dan optimis.

MPL ID S15 menjadi ajang yang sangat dinantikan oleh para penggemar esports Indonesia, dan Dewa United Esports bertekad untuk kembali menunjukkan performa terbaik mereka. Tim ini berharap dapat mencapai lebih banyak kemenangan dan membuktikan diri sebagai salah satu tim terkuat di kompetisi MLBB Indonesia.

Dengan langkah-langkah perombakan yang sedang dilakukan, Dewa United Esports siap menghadapi musim baru dengan semangat dan komposisi tim yang lebih solid.

MPL ID S15: Dewa United Esports Perkenalkan Perubahan Besar dengan Kepergian Lanaya

Perubahan besar tengah terjadi di tim Dewa United Esports menjelang MPL ID Season 15. Tim ini baru saja mengumumkan perpisahan dengan salah satu pemain andalan mereka, Delvin ‘Lanaya’ Gunawan. Melalui sebuah pernyataan resmi, manajemen tim mengungkapkan bahwa keputusan ini dilakukan melalui kesepakatan bersama, dengan kedua pihak saling mendukung langkah yang akan diambil selanjutnya.

Lanaya, yang telah menjadi bagian dari Dewa United Esports sejak akhir 2021, dikenal sebagai salah satu pemain muda berbakat di ranah MLBB Indonesia. Selama waktunya di tim, Lanaya berhasil mencatatkan berbagai prestasi gemilang, mulai dari meraih posisi runner-up di MDL Indonesia Season 7 hingga mencapai peringkat 4 di Liga 1 Esports Nasional 2024. Keterampilan dan dedikasinya dalam peran jungler telah membuktikan bahwa ia memiliki potensi besar untuk bersaing di level tertinggi.

Perjalanan Karir Lanaya di Dewa United Esports

Lanaya adalah salah satu talenta muda yang dipromosikan dari MDL ke MPL Indonesia, yang merupakan pencapaian luar biasa dalam karir esports-nya. Prestasi-prestasi yang diraihnya, seperti lolos ke playoff MPL ID Season 12 dan finis di posisi 9 pada MPL Indonesia Season 13, menunjukkan komitmennya untuk berkembang sebagai seorang pemain profesional.

Meskipun ia memutuskan untuk melanjutkan karirnya di tim baru, Lanaya tidak lupa mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Dewa United Esports. Dalam wawancara singkat, ia mengungkapkan harapannya agar Dewa United terus memberikan kesempatan kepada para talenta muda Indonesia untuk tampil di kompetisi bergengsi MLBB.

“Terima kasih untuk Om David dan semua teman-teman di Dewa United yang telah memberi banyak kesempatan. Semoga ke depannya Dewa United lebih banyak melakukan regenerasi pemain,” ujar Lanaya dengan penuh penghargaan.

Langkah Baru untuk Dewa United Esports

Kepergian Lanaya membuka peluang bagi Dewa United Esports untuk merombak komposisi tim mereka. Dengan MPL ID Season 15 yang semakin dekat, manajemen tim berkomitmen untuk membentuk susunan pemain yang lebih kompetitif dan siap bersaing di kancah profesional. Perubahan dalam tim ini menunjukkan bahwa Dewa United siap menghadapi tantangan baru dan berfokus pada pembaruan yang lebih solid dalam membangun tim yang dapat bersaing di level tertinggi.

Bagi para penggemar Dewa United Esports, perpisahan dengan Lanaya tentunya menyisakan momen emosional. Namun, semangat dan kontribusi yang telah diberikan oleh Lanaya akan tetap dikenang sebagai bagian dari perjalanan tim ini menuju kesuksesan yang lebih besar.

Prestasi Lanaya di Dewa United Esports:

  • National Esports League 2024 – Liga 1: Peringkat 4 (B-Tier)
  • MPL Indonesia Season 13: 9th (A-Tier)
  • MPL Indonesia Season 12: Peringkat 5-6 (A-Tier
  • MDL Indonesia Season 7: 2nd (B-Tier)
  • MDL Indonesia Season 6: Peringkat 3-4 (B-Tier)
  • Codashop Fantastic 8: 1st (C-Tier)

Dengan perombakan tim yang tengah berlangsung, Dewa United Esports siap memasuki babak baru dengan pemain-pemain yang lebih kompetitif. Para penggemar bisa menantikan kejutan-kejutan menarik dari tim ini dalam perjalanan mereka menuju MPL ID Season 15.

Pemain Setia Dead by Daylight Mobile Bergerak dengan Petisi untuk Selamatkan Game

Pengumuman mengejutkan datang dari NetEase, pihak yang mengembangkan versi mobile dari Dead by Daylight (DBD), di mana mereka mengumumkan bahwa game tersebut akan dihentikan pada Maret 2025. Tidak hanya itu, game ini juga akan dihapus dari App Store dan Google Play mulai 16 Januari 2025. Kabar ini langsung membuat banyak pemain kecewa, bahkan beberapa dari mereka merasa seperti kehilangan game favorit mereka.

Sebagai respons terhadap keputusan tersebut, seorang pemain setia Dead by Daylight Mobile, Alexander Azarov, memutuskan untuk mengambil langkah besar. Ia membuat petisi di Change.org yang berisi permintaan kepada NetEase dan Behaviour Interactive, pengembang asli dari Dead by Daylight, untuk mempertimbangkan kembali keputusan penutupan game tersebut. Azarov berharap petisi ini dapat menjadi suara bagi ribuan pemain mobile yang tidak memiliki perangkat yang cukup kuat untuk memainkan game ini di PC atau konsol.

Petisi yang dibuat oleh Azarov ini tidak hanya untuk menyelamatkan game tersebut, tetapi juga untuk memberikan kesempatan kepada para pemain mobile yang telah menghabiskan waktu dan tenaga mereka bermain Dead by Daylight. Dengan lebih dari 3.000 tanda tangan yang terkumpul hingga saat ini, petisi tersebut terus mendapat dukungan dari para penggemar yang merasa kecewa dengan keputusan ini.

Sebagai bentuk penghargaan terhadap para pemain yang sudah setia bermain, pengembang telah menjanjikan kompensasi berupa Welcome Package yang terdiri dari Auric Cells, Iridescent Shards, dan Bloodpoints. Paket ini akan diberikan kepada pemain berdasarkan jumlah uang yang telah mereka habiskan serta XP yang telah mereka kumpulkan selama bermain versi mobile. Namun, meskipun ada kompensasi, banyak pemain yang merasa hal ini tidak cukup untuk menggantikan kenyataan bahwa game yang mereka nikmati akan segera berakhir.

Situasi ini tentu menjadi dilema bagi para penggemar game horor populer ini, terutama mereka yang bergantung pada versi mobile untuk menikmati permainan. Kabar mengenai penutupan server Dead by Daylight Mobile ini menambah deretan game mobile yang harus menutup layanan mereka, meninggalkan banyak pemain merasa kecewa.

Apakah Anda juga salah satu pemain yang terkejut dengan pengumuman ini? Bagikan pendapat Anda tentang keputusan NetEase dan harapan Anda terkait masa depan Dead by Daylight Mobile di kolom komentar!

Tahun Buruk untuk Ubisoft: Saham Turun Hingga 40% di 2024

Pada tahun 2024, Ubisoft, perusahaan video game yang dikenal luas dengan berbagai franchise populer seperti Assassin’s Creed dan Far Cry, menghadapi tahun yang penuh tantangan. Meskipun perusahaan ini telah merilis berbagai game yang dinanti-nantikan, kenyataannya banyak dari produk tersebut gagal memenuhi ekspektasi pemain. Selain itu, munculnya kontroversi seputar Assassin’s Creed Shadows menambah panjang daftar masalah yang dihadapi Ubisoft tahun ini.

Namun, dampak paling besar yang dirasakan oleh Ubisoft mungkin datang dari penurunan yang signifikan pada saham mereka. Berdasarkan laporan finansial yang diterbitkan pada 4 Januari 2025, saham Ubisoft tercatat turun sebesar 46,17% sepanjang tahun 2024. Penurunan ini menjadi lebih mencolok ketika dibandingkan dengan performa saham mereka dalam lima tahun terakhir, yang menunjukkan penurunan total hingga 79,71%. Hal ini tentu saja menjadi perhatian besar, karena Ubisoft kini harus menghadapi kerugian bersih sekitar €494 juta (sekitar Rp 8,25 triliun).

Prediksi Gelap untuk Ubisoft Jika Tidak Segera Bangkit

Menurut Joost van Dreunen, pendiri Superdata, penurunan tajam ini memberikan sinyal peringatan yang sangat jelas bagi Ubisoft. Ia memperingatkan bahwa jika perusahaan ini tidak segera mengubah arah, mereka berisiko untuk mengalami kebangkrutan pada tahun 2025. “Dengan nilai pasar yang terus turun, perusahaan ini harus segera mencari solusi untuk menjaga kelangsungan hidupnya,” ujarnya. Van Dreunen juga menekankan bahwa perbaikan harus dilakukan secara cepat dan tepat agar Ubisoft tidak terperosok lebih dalam.

Mencari Jalan Keluar: Akuisisi dan Masa Depan Ubisoft

Melihat kondisi keuangan yang semakin menantang, Ubisoft mulai mempertimbangkan berbagai opsi untuk bertahan, salah satunya adalah kemungkinan akuisisi oleh perusahaan asal China, Tencent. Tencent, yang saat ini menguasai lebih dari 9% saham Ubisoft, merupakan salah satu kandidat kuat untuk mengakuisisi perusahaan ini. Selain itu, Keluarga Guillemot, pemilik mayoritas saham Ubisoft dengan lebih dari 20%, juga terlibat dalam pembahasan mengenai langkah-langkah strategis yang perlu diambil.

Sementara itu, Ubisoft juga harus menghadapi tekanan dari para pemegang saham dan para penggemar, yang menuntut perusahaan untuk segera melakukan perbaikan dan mengembalikan kepercayaan pasar. Langkah akuisisi, meskipun menjanjikan, tidak akan mudah, karena perusahaan ini harus menjaga identitas dan budaya yang sudah lama mereka bangun.

Dengan situasi yang semakin sulit, 2025 akan menjadi tahun yang menentukan bagi Ubisoft. Apakah mereka dapat bangkit dari keterpurukan ini, atau justru semakin tenggelam dalam kesulitan finansial? Waktu akan memberi jawabannya. Namun, yang jelas, Ubisoft kini harus menghadapi tantangan terbesar dalam sejarah panjangnya sebagai pemain utama di industri video game.

Tango Gameworks Bangkit di Awal 2025: Era Baru di Bawah Naungan KRAFTON

Tango Gameworks, studio pengembang game terkenal, kini memasuki babak baru setelah diselamatkan dari ambang penutupan. Pada Agustus 2024, KRAFTON—perusahaan game raksasa di balik PUBG, Dark and Darker, dan InZOI—mengakuisisi studio ini, menyelamatkannya dari kemungkinan penutupan oleh Microsoft.

Kebangkitan Baru dengan Rebranding

Baru-baru ini, Tango Gameworks mengumumkan kebangkitan mereka melalui akun resmi media sosialnya. Studio ini kini hadir dengan nama baru, Tango Gameworks Inc., sebagai bagian dari proses rebranding yang mencerminkan visi baru di bawah naungan KRAFTON.

Dalam pernyataannya, studio menyampaikan antusiasme mereka untuk terus menciptakan game yang menghadirkan kebahagiaan bagi para pemain di seluruh dunia. Mereka juga mengucapkan terima kasih atas dukungan komunitas selama masa transisi ini.

Akusisi oleh KRAFTON dan Kolaborasi Masa Depan

Ketika KRAFTON mengakuisisi Tango Gameworks pada pertengahan 2024, studio ini berada di ambang penutupan. Akuisisi tersebut memastikan kelangsungan proyek-proyek populer seperti Hi-Fi Rush dan Ghostwire: Tokyo.

KRAFTON menyatakan komitmennya untuk mendukung tim berbakat di Tango Gameworks, termasuk melalui kolaborasi dengan Xbox dan ZeniMax untuk memastikan transisi yang mulus. Mereka juga berkomitmen untuk membantu studio ini terus menghadirkan inovasi dan pengalaman yang menyenangkan bagi penggemar di seluruh dunia.

Prospek Masa Depan Tango Gameworks

Saat ini, proyek baru apa yang sedang dikerjakan oleh Tango Gameworks masih menjadi misteri. Namun, spekulasi mengarah pada kemungkinan sekuel dari beberapa game andalan mereka, seperti Hi-Fi Rush, Ghostwire: Tokyo, atau bahkan kelanjutan dari seri The Evil Within.

Sebagai bagian dari grup KRAFTON, Tango Gameworks memiliki peluang besar untuk melanjutkan jejak sukses mereka dengan dukungan penuh dari perusahaan induk. Para penggemar di seluruh dunia menantikan apa yang akan menjadi langkah berikutnya dari studio yang dikenal dengan kreativitas dan inovasi ini.

Kesimpulan
Diakuisisi oleh KRAFTON tidak hanya mencegah penutupan Tango Gameworks, tetapi juga memberikan peluang baru bagi studio ini untuk terus tumbuh dan berkembang. Dengan rebranding dan visi baru, Tango Gameworks Inc. siap melangkah ke depan, membawa pengalaman bermain yang segar dan mendalam bagi para penggemar di seluruh dunia.

Setelah Penantian Panjang, Drip Marketing Mavuika Genshin Impact Akhirnya Diumumkan!

Pemain Genshin Impact akhirnya mendapatkan kabar yang telah dinanti-nanti selama beberapa minggu. Drip marketing untuk karakter terbaru di versi 5.3, Mavuika, yang telah dinantikan oleh para penggemar, akhirnya diumumkan. Pengumuman ini mengejutkan komunitas Genshin Impact yang sebelumnya merasa heran mengapa drip marketing untuk karakter tersebut terlambat, padahal biasanya developer miHoYo akan merilisnya dua hari sebelum pembaruan besar.

Mavuika: Archon Pyro dari Natlan

Mavuika, dengan julukan Night-Igniting Flame, merupakan karakter terbaru yang akan hadir dalam update mendatang. Dia adalah seorang Archon Pyro yang memimpin negara Natlan, tanah yang penuh dengan api dan semangat juang. Drip marketing yang baru dirilis ini memberikan gambaran lebih dalam tentang karakter yang akan menjadi bagian dari dunia Teyvat ini. Mavuika dikenal dengan julukan Matahari Kami Akan Menyala Selamanya, sebuah simbol dari tekad dan semangat yang membara.

Sebagai seorang pemimpin yang dihormati, Mavuika tak hanya dikenal karena kekuatannya, tetapi juga karena sikapnya yang menghormati setiap makhluk, baik manusia maupun Saurian. Dia memiliki tekad yang tak tergoyahkan, selalu berjuang untuk membawa Natlan menuju kemenangan. Di matanya, seluruh rakyatnya dipandang setara, dan dia memiliki kemampuan untuk menyatukan semua api yang ada untuk menciptakan cahaya yang mengusir kegelapan.

Cerita Di Balik Mavuika dan Hubungannya dengan Varka

Berdasarkan informasi yang ada, Mavuika tampaknya sudah pernah bertemu dengan Varka, Grand Master dari Knights of Favonius. Varka, yang selama ini dikabarkan sedang melakukan ekspedisi di luar Mondstadt, tampaknya akan memiliki peran yang lebih besar dalam cerita Genshin Impact. Meskipun Mavuika lebih dikenal sebagai pemimpin Natlan, interaksinya dengan Varka menunjukkan adanya hubungan yang lebih dalam antara dua karakter ini. Namun, meskipun begitu, belum ada kepastian apakah Varka akan menjadi playable character di masa depan.

Penantian yang Terbayar

Dengan rilisnya drip marketing ini, para pemain Genshin Impact akhirnya bisa merasakan kepastian tentang Mavuika, karakter yang telah banyak dibicarakan dan ditunggu-tunggu. Bagi penggemar yang sudah siap mengoleksi karakter baru ini, persiapkan primogem sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan Archon Pyro ini.

Apakah Mavuika akan memenuhi harapan para pemain sebagai karakter yang luar biasa? Semua akan terjawab dalam update Genshin Impact versi 5.3 mendatang. Dengan karakternya yang memimpin dengan penuh semangat dan tekad, Mavuika diharapkan menjadi salah satu karakter yang paling menonjol di dunia Teyvat.

Director Helldivers 2: Unsur DEI yang Tak Perlu Justru Turunkan Pengalaman Bermain

Helldivers 2, game yang semakin populer di awal tahun 2025, tetap memikat perhatian para gamer dengan gameplay seru dan terus mendapatkan berbagai masukan serta kritik. Baru-baru ini, Johan Pilestedt, direktur dari Helldivers 2, memberikan tanggapannya terhadap isu yang tengah ramai diperbincangkan oleh komunitas game, yaitu mengenai penerapan unsur DEI (Diversity, Equity, and Inclusion) dalam permainan.

Melalui akun Twitter X-nya, Pilestedt menanggapi komentar seorang gamer yang mengungkapkan keberatannya terkait adanya elemen DEI dalam game. Sang gamer menginginkan agar unsur DEI tidak dihadirkan dalam Helldivers 2, dan Pilestedt pun memberikan jawaban yang menarik. Menurutnya, fokus utama sebuah game haruslah pada pengalaman bermain yang seru dan menegangkan, bukan pada agenda politik atau pernyataan sosial yang tidak memberikan nilai tambah pada gameplay.

Fokus pada Pengalaman Pemain

Pilestedt menjelaskan bahwa jika unsur DEI tidak berkontribusi langsung pada pengalaman bermain, hal itu justru dapat mengurangi keseruan permainan. Ia menekankan bahwa video game, terutama seperti Helldivers 2, seharusnya menawarkan momen-momen luar biasa dan tantangan yang memikat para pemain tanpa terjebak pada isu-isu sosial yang bisa mengalihkan fokus dari inti permainan itu sendiri.

Tanggapan Pilestedt menegaskan bahwa sebagai seorang pengembang, tujuannya adalah menciptakan game yang menawarkan pengalaman terbaik bagi pemain, tanpa harus mengikuti tren atau tekanan dari isu-isu politik yang mungkin beredar di luar dunia game.

Apakah DEI Dapat Memberikan Manfaat?

Pada kesempatan berikutnya, seorang gamer kembali bertanya tentang manfaat atau keuntungan yang mungkin didapatkan jika elemen DEI dimasukkan ke dalam game ini. Pilestedt menjawab dengan tegas bahwa dirinya tidak terlalu mempermasalahkan label DEI tersebut. Ia mengungkapkan bahwa yang lebih penting baginya adalah proses pembuatan game yang menyenangkan dan menarik, bukan membuat sebuah pernyataan yang terkait dengan politik atau tren sosial yang tengah berkembang.

Meskipun isu DEI sering menjadi topik hangat dalam industri hiburan, termasuk dalam video game, Pilestedt menegaskan bahwa pengembangan Helldivers 2 tetap akan berfokus pada kualitas dan keseruan permainan. Sebagai developer, ia berusaha untuk menciptakan sebuah pengalaman yang dinikmati oleh semua pemain tanpa terbebani oleh isu-isu eksternal.

Konsistensi dalam Pengembangan Game

Helldivers 2 telah berhasil menarik perhatian banyak gamer berkat gameplay yang mendalam dan dunia yang penuh tantangan. Dengan respons terbuka dari Johan Pilestedt, diharapkan para penggemar bisa lebih memahami pandangan sang direktur mengenai pengembangan game ini. Terlepas dari pandangan pribadi tentang DEI, Pilestedt tetap menunjukkan komitmennya untuk menciptakan game yang menyenangkan dan memikat bagi para pemain.