Pemimpin PlayStation Studios Tegaskan Komitmen Rilis Game Live Service di Tahun 2025

Sepanjang tahun 2024, industri video game terus berkembang, dan salah satu yang menonjol adalah PlayStation dengan konsol PS5 dan deretan game andalannya. Meski pernah menghadapi tantangan dalam merilis game dengan layanan Live Service seperti Concord, PlayStation tetap berkomitmen untuk melanjutkan pengembangan game-game ini, terutama pada tahun 2025. Apa yang menjadi alasan di balik keputusan ini?

PlayStation Studios Terus Kembangkan Game Live Service

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Famitsu menyambut tahun baru 2025, Hermen Hulst, pemimpin PlayStation Studios, membagikan beberapa informasi menarik mengenai rencana perusahaan. Hermen mengungkapkan bahwa industri video game terus mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kemajuan teknologi, genre baru, dan cara bermain yang berkembang.

Menurut Hermen, permintaan akan pengalaman hiburan yang luar biasa dan perhatian terhadap video game terus meningkat, menciptakan persaingan yang ketat di antara perusahaan game. Oleh karena itu, PlayStation perlu melakukan perubahan untuk memperkuat basis operasionalnya secara berkelanjutan.

Dengan dasar tersebut, Hermen menyatakan bahwa PlayStation Studios akan terus fokus mengembangkan game-game dengan layanan Live Service, bersamaan dengan game single-player yang kaya akan cerita, sesuai dengan keinginan para pemain mereka.

Suksesnya Helldivers 2 Jadi Inspirasi

Hermen juga menyoroti keberhasilan Helldivers 2 sebagai contoh bagaimana layanan game Live Service dapat memberikan dampak positif. Helldivers 2 berhasil menarik perhatian banyak gamer dengan konten-konten berkelanjutan dan mendukung potensi game Live Service. Kesuksesan ini menjadi pelajaran berharga bagi PlayStation Studios dalam mengembangkan strategi mereka ke depan.

Masa Depan Game Live Service di PlayStation

Dengan berbagai perubahan dan tantangan yang ada, PlayStation Studios tetap optimis dalam mengembangkan game Live Service. Mereka berencana untuk terus berinovasi dan menghadirkan pengalaman bermain yang memuaskan bagi para gamer. Tahun 2025 akan menjadi tahun yang menarik bagi PlayStation dengan berbagai game baru yang siap dirilis.

Itulah sekilas mengenai rencana PlayStation Studios yang akan terus merilis game Live Service di masa mendatang. Bagaimana menurut Anda? Apakah langkah ini akan membawa PlayStation menuju kesuksesan yang lebih besar?

[RUMOR] Tanggal Rilis State of Decay 3 Bisa Tertunda Hingga 2026!

Sejak pertama kali diumumkan pada tahun 2020, penggemar setia State of Decay 3 sudah tidak sabar menantikan kehadiran seri terbaru dalam franchise zombie survival ini. Microsoft awalnya menjadwalkan rilis game ini pada tahun 2025 untuk platform PC serta Xbox Series X dan S. Namun, baru-baru ini beredar rumor yang menyebutkan bahwa State of Decay 3 kemungkinan besar akan mengalami penundaan hingga tahun 2026.

Pengembangan yang Menjanjikan, Tapi Ada Keheningan yang Membingungkan

Undead Labs, studio pengembang di balik State of Decay 3, belum memberikan banyak informasi terkait kemajuan pengembangan game ini. Kurangnya pembaruan resmi ini membuat banyak gamer bertanya-tanya tentang kelanjutan proyek yang sudah lama dinantikan ini. Pada podcast XB2, seorang pembocor informasi yang terkenal, Jez Corden, mengungkapkan bahwa meskipun game ini sudah hampir selesai, Microsoft kemungkinan akan menunda peluncurannya hingga tahun 2026.

Proyek Besar dengan Kolaborasi dari Tim-Tim Hebat

Adanya keterlibatan beberapa studio besar dalam pengembangan State of Decay 3 menjadi bukti betapa ambisiusnya proyek ini. The Coalition, pengembang Gears of War, bergabung untuk memanfaatkan kemampuan mereka dalam Unreal Engine 5 yang juga digunakan dalam pengembangan State of Decay 3. Sementara itu, Obsidian Entertainment turut berkontribusi dalam menambahkan fitur shared world, yang akan meningkatkan pengalaman bermain.

Meskipun game ini hampir selesai, masih ada beberapa elemen yang perlu disempurnakan, dan Microsoft mungkin memilih untuk menunggu waktu yang tepat agar game ini dapat dirilis dalam kualitas terbaik. Inilah alasan mengapa penundaan peluncuran game tersebut hingga 2026 bisa saja terjadi.

Persaingan Ketat dengan Game Lain dari Microsoft

Di sisi lain, tahun 2025 tampaknya akan menjadi tahun yang sibuk bagi Microsoft dengan banyaknya game besar yang siap rilis. Game-game seperti Avowed, Doom: The Dark Ages, The Outer Worlds 2, dan South of Midnight akan memperkaya daftar rilis mereka. Selain itu, rumor tentang remaster The Elder Scrolls 4: Oblivion yang juga dikabarkan akan diumumkan di Xbox Developer Direct semakin menambah antusiasme gamer.

Microsoft sendiri diperkirakan akan mengadakan dua acara besar pada tahun 2025, yaitu Xbox Developer Direct di awal tahun dan Xbox Games Showcase pada pertengahan tahun, yang keduanya diperkirakan akan membawa kabar lebih lanjut tentang game-game besar ini.

Dengan banyaknya game yang siap diluncurkan oleh Microsoft, pengunduran tanggal rilis State of Decay 3 mungkin menjadi langkah strategis untuk memastikan kualitas game tersebut lebih maksimal saat akhirnya hadir di pasaran. Meskipun penggemar harus menunggu lebih lama, banyak yang berharap bahwa penundaan ini akan sebanding dengan kualitas game yang bakal mereka nikmati di masa depan.

Rumor Beredar: Tanggal Rilis State of Decay 3 Bisa Ditunda hingga 2026

Setelah pengumuman resmi pada 2020, State of Decay 3 yang dikembangkan oleh Undead Labs kini menjadi salah satu game yang paling dinantikan oleh para penggemar. Game ini dijadwalkan rilis pada tahun 2025 untuk platform PC dan Xbox Series X|S. Namun, baru-baru ini beredar rumor yang mengindikasikan bahwa tanggal rilisnya mungkin akan diundur hingga tahun 2026. Apa yang sebenarnya terjadi?

Menurut laporan terbaru dari XB2 Podcast, Jez Corden, seorang pembocor informasi yang dikenal dengan akurasi prediksinya tentang industri game, mengungkapkan bahwa game State of Decay 3 kemungkinan besar akan dirilis pada tahun 2026. Corden menambahkan bahwa meskipun game ini sudah hampir selesai, Microsoft sepertinya memilih untuk menunda rilisnya. Keputusan ini tentunya mengundang banyak spekulasi di kalangan gamer yang sudah menantikan kelanjutan dari seri State of Decay.

State of Decay 3 sendiri merupakan proyek besar yang melibatkan beberapa pengembang ternama. The Coalition, yang dikenal sebagai pengembang Gears of War, dan Obsidian Entertainment, yang terkenal dengan The Outer Worlds, turut berperan dalam pengembangan game ini. The Coalition dipilih untuk membawa keahlian mereka dalam penggunaan Unreal Engine 5, yang akan menjadi dasar grafis dari game ini, sementara Obsidian akan membantu mengembangkan fitur shared world yang diharapkan akan memperkaya pengalaman bermain.

Namun, dengan belum adanya pembaruan signifikan terkait progres pengembangan dan keheningan dari pihak pengembang, banyak yang mulai bertanya-tanya tentang jadwal rilis game ini. Meskipun beberapa aspek dari pengembangan game ini sudah hampir selesai, seperti yang dikatakan oleh Corden, tampaknya Microsoft memilih untuk lebih berhati-hati dengan jadwal rilisnya.

Selain itu, Corden juga membahas beberapa game besar lainnya yang diperkirakan akan dirilis Microsoft pada 2025, termasuk Avowed, Doom: The Dark Ages, The Outer Worlds 2, dan South of Midnight. Dengan begitu banyaknya judul besar yang dipersiapkan, Microsoft mungkin memilih untuk menunda State of Decay 3 agar tidak bertabrakan dengan game-game besar lainnya.

Rumor ini semakin menguatkan klaim bahwa Microsoft akan memiliki dua acara besar pada tahun 2025, yakni Xbox Developer Direct di awal tahun dan Xbox Games Showcase di pertengahan tahun. Fans State of Decay 3 tentunya berharap dapat melihat lebih banyak detail mengenai game ini pada acara-acara tersebut.

Walaupun tanggal rilis State of Decay 3 masih belum pasti, dengan adanya rumor ini, sepertinya kita harus lebih sabar menunggu konfirmasi resmi dari Microsoft. Hingga saat itu, penggemar bisa terus menantikan perkembangan selanjutnya dan berharap bahwa penantian panjang ini akan sepadan dengan hasil akhir yang memuaskan.

Lagi, Bocoran Dua Hero Baru di Marvel Rivals Terungkap!

Game Marvel Rivals tengah mencuri perhatian banyak gamer berkat konsep team-based shooter 5v5 yang menghadirkan berbagai hero ikonik Marvel sebagai karakter yang bisa dimainkan. Seiring dengan meningkatnya popularitasnya, sejumlah bocoran mengenai konten terbaru dari game ini mulai bermunculan. Baru-baru ini, seorang leaker mengungkapkan bahwa dua hero baru akan segera bergabung dalam roster Marvel Rivals. Siapa saja mereka?

The Hood Akan Menjadi Villain Terbaru di Marvel Rivals

Bocoran pertama datang dari akun X/Twitter yang mengungkapkan bahwa villain ikonik Marvel, Parker Robbins alias The Hood, akan hadir dalam game Marvel Rivals. Dikenal dengan kemampuannya berubah menjadi iblis berkerudung merah, The Hood akan membawa kekuatan baru berupa Dual Gun dan sejumlah kemampuan unik lainnya.

Beberapa kemampuan yang akan dimiliki The Hood antara lain Dual Gun Overheat Cooling, Clone Projection, Clone Range Control, Clone Detonation, dan Shield Health Management. Namun, hingga saat ini, detail lebih lanjut mengenai peran dan cara bermain The Hood dalam game ini masih belum dijelaskan secara mendalam.

Falcon Juga Dipastikan Masuk dalam Roster Marvel Rivals

Selain The Hood, kabar menarik lainnya datang dari akun X/Twitter yang mengungkapkan bahwa Sam Wilson, alias Falcon, juga akan menjadi karakter utama dalam game ini. Berbeda dengan versi sebelumnya yang berstatus sebagai skin dari Captain America, Falcon akan hadir sebagai karakter yang sepenuhnya terpisah dan unik dalam Marvel Rivals.

Bocoran ini menegaskan bahwa meskipun Falcon dan Captain America sama-sama memiliki hubungan dengan perisai ikonik, mereka tetap merupakan karakter yang berbeda dalam dunia Marvel. Informasi ini menambah ekspektasi para penggemar, terutama karena Falcon juga merupakan salah satu superhero yang populer di kalangan penggemar Marvel.

Hero Lainnya yang Diprediksi Akan Hadir

Bocoran sebelumnya juga sempat mengungkapkan bahwa karakter-karakter seperti Deadpool dan Valkyrie sedang dipertimbangkan untuk masuk dalam game ini. Dengan semakin banyaknya karakter yang diperkenalkan, Marvel Rivals tampaknya siap menjadi salah satu game hero shooter paling seru di kalangan para gamer.

Meskipun bocoran ini sangat menarik, penting untuk diingat bahwa informasi ini masih berupa dugaan dan bisa berubah kapan saja. Para penggemar harus bersabar menunggu kabar resmi dari NetEase Games mengenai update terbaru dan penambahan hero lainnya.

Dengan semakin banyaknya hero yang akan hadir, Marvel Rivals semakin menarik untuk dinantikan, dan siap memberi pengalaman seru bagi para pemain yang ingin beraksi sebagai superhero Marvel dalam pertarungan 5v5.

Hands-On Romancing Saga 2 Revenge of the Seven: Remake Unik yang Menghadirkan Pembaruan Menarik

Square Enix tengah menggoda para penggemar RPG dengan game remake terbaru mereka, Romancing Saga 2 Revenge of the Seven. Setelah dirilis pertama kali pada 1993, Romancing Saga 2 kini hadir kembali dengan sentuhan grafis modern dan pembaruan fitur yang menjanjikan pengalaman bermain yang lebih menyenangkan. Game ini menjadi salah satu sorotan utama pada Tokyo Game Show 2024, dan kami berkesempatan untuk mencoba langsung bagaimana game ini berkembang dari versi originalnya.

Tampilan Grafis yang Menyegarkan

Salah satu aspek paling mencolok dari Romancing Saga 2 Revenge of the Seven adalah peningkatan besar pada tampilan grafisnya. Berbeda dengan versi original yang hadir dengan grafis 2D sederhana, remake ini memanfaatkan teknologi grafis 3D yang lebih modern, memberikan kesan visual yang lebih hidup dan dinamis. Setiap karakter, lokasi, dan animasi kini memiliki detail yang lebih halus dan menawan, membawa dunia Romancing Saga ke dalam era baru. Meskipun begitu, unsur fantasi khas Romancing Saga tetap dipertahankan, dengan nuansa yang tetap setia pada akar seri tersebut.

Interaksi Cerita yang Lebih Dalam

Selain grafis, pembaruan terbesar dalam remake ini adalah cara cerita disampaikan. Dalam versi remake, dialog antar karakter menjadi lebih jelas dan mendalam. Pemain bisa merasakan kedekatan hubungan antara protagonis dan pasukannya, yang terlihat dari interaksi mereka di dalam permainan. Cerita pun terasa lebih terstruktur, dengan setiap peristiwa lebih dijelaskan daripada sebelumnya, sehingga memberi pengalaman naratif yang lebih kaya. Salah satu fitur unik dari Romancing Saga 2 adalah penerus protagonis, di mana karakter yang gagal dalam misi akan digantikan oleh generasi baru yang melanjutkan perjalanan. Keahlian dan kemampuan dari protagonis sebelumnya pun bisa diwariskan ke penerusnya, memberikan rasa kontinuitas dalam perjalanan kerajaan yang dibangun.

Fitur yang Lebih Ramah Pengguna

Dalam hands-on session kami, kami juga merasakan bagaimana Romancing Saga 2 Revenge of the Seven memperbaiki beberapa fitur yang sebelumnya kurang jelas pada versi original. Misalnya, dalam sistem pertempuran, kini pemain dapat dengan mudah mengetahui kelemahan musuh terhadap senjata tertentu. Jika musuh, seperti goblin, lemah terhadap pedang, informasi ini akan ditampilkan selama pertempuran, memudahkan pemain dalam merencanakan strategi. Selain itu, tutorial yang lebih rinci dan mudah diikuti memastikan bahwa pemain baru maupun yang berpengalaman bisa mengerti berbagai mekanisme dalam game ini tanpa kebingungannya.

Lingkungan dan Dunia yang Lebih Hidup

Dari segi eksplorasi, dunia dalam Romancing Saga 2 Revenge of the Seven terasa jauh lebih hidup dan imersif. Peta-peta besar dan berbagai dungeon yang ada kini menampilkan elemen-elemen visual yang memukau, membuat setiap penjelajahan terasa lebih menyenangkan dan mengundang rasa penasaran untuk terus menjelajah. Efek suara dan musik juga sangat mendukung atmosfer petualangan yang ditawarkan, menambah kedalaman pengalaman bermain.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Romancing Saga 2 Revenge of the Seven membawa pembaruan yang sangat signifikan dibandingkan dengan versi aslinya. Dengan grafis yang memukau, cerita yang lebih mendalam, dan fitur yang lebih ramah pengguna, remake ini sukses memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan bagi penggemar lama maupun pemain baru. Jika Anda adalah penggemar RPG klasik atau baru mengenal seri ini, Romancing Saga 2 Revenge of the Seven pasti layak untuk dinantikan pada saat rilisnya nanti.

7 Game Terbaik yang Paling Dinantikan Tahun 2025 Versi Gamebrott

Setiap tahun, dunia gaming dipenuhi dengan rilis game terbaru yang menawarkan mekanisme gameplay inovatif dan cerita yang menarik. Tahun 2025 tak terkecuali, menghadirkan banyak judul yang sudah dinanti-nantikan oleh para gamer di seluruh dunia.

Berikut adalah 10 game paling dinantikan tahun 2025 yang wajib ada di daftar mainmu!

1. Like A Dragon: Pirate Yakuza In Hawaii

Game ini menghadirkan Goro Majima sebagai karakter utama dengan latar tempat di kepulauan Hawaii. Pemain akan menjadi bajak laut modern yang bertugas menumpas perompak di laut lepas.

Dengan elemen khas dari seri RGG Studio, seperti misi utama dan sampingan yang penuh komedi, serta aktor-aktor besar, game ini menjanjikan pengalaman yang segar dan penuh aksi.

2. Monster Hunter Wilds

Capcom kembali dengan seri baru dari waralaba populer mereka, Monster Hunter. Bertempat di padang pasir sebagai latar utama, game ini memperkenalkan monster baru, tunggangan, dan senjata dengan mekanisme yang unik.

Bagi penggemar lama atau pemain baru, game ini menjadi salah satu yang paling dinanti untuk dimainkan pada tahun 2025.

3. Kingdom Come: Deliverance II

Sequel dari Kingdom Come: Deliverance, game ini mengusung tema medieval dengan sudut pandang first-person yang unik. Di seri ini, pemain dapat menjadi pandai besi (Blacksmith) untuk mencari penghasilan sekaligus bertahan hidup.

Keunikan gameplay dan latar zaman yang detail membuat game ini menjadi salah satu yang paling dinantikan, terutama oleh penggemar seri pertamanya.

4. Elden Ring Nightreign

Spin-off dari Elden Ring ini diperkenalkan di The Game Awards 2024 dan langsung menjadi perbincangan hangat. Trailernya memperlihatkan lokasi-lokasi yang familiar bagi penggemar, termasuk hadirnya The Nameless King yang menembus portal menuju dunia baru.

Game ini dirancang untuk dimainkan secara solo atau dalam trio, menambah elemen strategis dan tantangan baru bagi pemain.

5. Dynasty Warrior Origins

Koei Tecmo menghadirkan nostalgia bagi para penggemar melalui Dynasty Warrior Origins. Game ini mengambil latar setahun sebelum Yellow Turban Rebellion, membawa cerita yang mendalam dan penuh aksi.

Karakter klasik seperti Zhang Jiao dan Guan Yu kembali hadir, dengan sistem parry yang lebih realistis dan penggambaran semesta yang lebih mendalam dibandingkan seri sebelumnya.

6. Death Stranding 2: On the Beach

Sekuel dari game karya Kojima Productions, Death Stranding 2: On the Beach, diumumkan di acara State of Play 2024. Dengan alur cerita yang lebih kompleks dan mekanisme gameplay yang diperbarui, game ini menjadi salah satu rilis yang paling ditunggu-tunggu tahun depan.

7. Suikoden I & II HD Remaster: Gate Rune and Dunan Unification Wars

Setelah mengalami penundaan, akhirnya Konami menetapkan jadwal rilis remaster dari dua game legendaris ini. Riou, Jowy, dan Nanami kembali hadir dalam grafis HD, membawa pemain untuk bernostalgia sekaligus menikmati cerita epik tentang persatuan kerajaan yang hancur.

Game Tambahan yang Layak Ditunggu

Selain tujuh game di atas, berikut adalah beberapa judul lain yang juga pantas dinanti:

  1. Star Wars: Eclipse
    Menghadirkan petualangan epik dengan grafis memukau di semesta Star Wars.
  2. Hollow Knight: Silksong
    Sekuel yang lama dinantikan oleh penggemar game platformer.
  3. Final Fantasy VII Rebirth
    Bagian kedua dari remake seri legendaris Final Fantasy VII dengan cerita yang lebih mendalam.

Kesimpulan

Tahun 2025 dipenuhi dengan rilis game yang menjanjikan pengalaman seru dan inovatif. Apakah ada game di daftar ini yang menjadi favoritmu, atau ada judul lain yang lebih kamu nantikan?

Dua Tim Indonesia Siap Tampil di HOK Invitational S3 Filipina 2024

Jakarta – Setelah melalui serangkaian pertandingan yang sengit, babak kualifikasi untuk Honor of Kings (HOK) Invitational S3 di region Indonesia telah berakhir, dan dua tim terbaik dari Tanah Air berhasil memastikan tempat mereka di ajang bergengsi ini. Bigetron Sigma dan Kagendra akan berlaga di Filipina pada 21 Februari hingga 1 Maret 2024, mewakili Indonesia di panggung internasional.

Kedua tim tersebut berhasil meraih posisi finalis setelah menampilkan performa luar biasa di babak kualifikasi yang digelar pada 22 Desember 2024. Bigetron Sigma keluar sebagai juara setelah mengalahkan Kagendra dengan skor 4-0 di grand final, membuktikan diri mereka sebagai tim HOK terbaik di Indonesia.

Selain Indonesia, ada enam tim lainnya yang sudah memastikan tempat di main event HOK Invitational S3. Tim-tim tersebut berasal dari berbagai negara seperti Filipina, Malaysia, dan Myanmar. Berikut adalah tim-tim yang telah berhasil lolos:

  • Elvate – Filipina Qualifier
  • Blacklist International – Filipina Qualifier
  • Rough World Era – Filipina Qualifier
  • Bigetron Sigma – Indonesia Qualifier
  • Kagendra – Indonesia Qualifier
  • Nova Esports – Malaysia Qualifier
  • All Gamers Global – Malaysia Qualifier
  • Impunity – Wildcard Qualifier
  • TBD – Americas Qualifier
  • TBD – Europe Qualifier
  • TBD – MENA Qualifier
  • TBD – JPKR Qualifier

Sebelum akhirnya mencapai grand final, Bigetron Sigma dan Kagendra harus melewati babak knockout stage yang penuh tantangan, bertarung melawan tim-tim kuat seperti Team RRQ, Alter Ego Enma, Onic Esports, Dominator Esports, Talon Esports, Mahadewa Esports, Bluerim Esports, dan Deus Card.

Bigetron Sigma tampil perkasa sepanjang kompetisi, berhasil menaklukkan setiap lawan yang dihadapi dan melaju ke grand final melalui jalur upper bracket tanpa menelan kekalahan. Dengan kepemimpinan Psychoo, tim ini menunjukkan konsistensi dan strategi yang matang dari fase group seeding hingga knockout stage.

Di sisi lain, Kagendra harus melalui perjalanan lebih berat di lower bracket, namun mereka berhasil bangkit dengan mengalahkan Onic Esports 3-0 dan Mahadewa Esports 3-0. Usaha keras ini akhirnya membuahkan hasil dengan memastikan mereka lolos ke grand final dan memperoleh tiket untuk bertanding di Filipina.

Keberhasilan Bigetron Sigma dan Kagendra di kualifikasi ini menjadi bukti bahwa e-sport Indonesia semakin berkembang dan mampu bersaing di level internasional. Kini, kedua tim tersebut siap untuk memberikan penampilan terbaik mereka di HOK Invitational S3 dan mengharumkan nama Indonesia di dunia e-sport.

3 Tim E-Sport Indonesia yang Sering Mendominasi Dunia dan Meraih Juara

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menunjukkan kemajuan pesat dalam dunia e-sport, baik di level nasional maupun internasional. Tim-tim e-sport dari Tanah Air kini tidak hanya mendominasi panggung kompetisi lokal, tetapi juga berhasil meraih prestasi luar biasa di kancah global. Dengan dedikasi tinggi, kemampuan luar biasa, dan strategi yang matang, tim e-sport Indonesia semakin diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia.

E-sport di Indonesia mulai berkembang pesat sejak awal 2010-an, dengan berbagai turnamen dan kompetisi lokal yang mendorong banyak talenta muda untuk menampilkan kemampuan mereka. Game seperti Dota 2, Mobile Legends, dan PUBG Mobile menjadi pionir dalam membangun ekosistem e-sport di Indonesia. Keberhasilan Indonesia dalam meraih kemenangan di level internasional juga dimulai ketika beberapa tim Indonesia berhasil menjuarai turnamen bergengsi, seperti di ajang SEA Games.

Beberapa tim e-sport Indonesia yang patut diperhitungkan karena prestasinya antara lain:

EVOS Legends

Sebagai salah satu tim dari game Mobile Legends, EVOS Legends telah mencetak sejarah dengan meraih juara dunia pada M1 World Championship 2019. Keberhasilan ini mengukuhkan EVOS sebagai salah satu tim yang paling dihormati di kancah internasional, berkat strategi cerdas dan performa individu yang mengesankan dari para pemainnya.

RRQ Hoshi

RRQ Hoshi, yang merupakan rival sengit EVOS, juga tak kalah cemerlang. Tim ini terkenal dengan gaya permainan agresif dan solid. RRQ telah menorehkan banyak kemenangan di turnamen internasional seperti MPL dan MSC, menjadikannya salah satu tim e-sport terkemuka di Asia Tenggara.

Bigetron Red Aliens

Di dunia PUBG Mobile, Bigetron Red Aliens telah menunjukkan dominasinya dengan meraih kemenangan di PMCO Global Finals. Prestasi ini menjadikan mereka sebagai simbol dominasi Indonesia di genre battle royale, membuktikan bahwa tim Tanah Air mampu bersaing di level global.

Faktor-Faktor Kesuksesan Tim E-sport Indonesia

Kesuksesan tim-tim e-sport Indonesia tak lepas dari berbagai faktor pendukung. Dukungan dari organisasi e-sport profesional, pelatih berpengalaman, dan sponsor besar telah memberikan fasilitas terbaik bagi para pemain. Selain itu, antusiasme masyarakat Indonesia terhadap e-sport juga berperan penting dalam memberikan semangat dan motivasi kepada para atlet.

Melihat perkembangan yang ada, masa depan e-sport Indonesia semakin cerah. Pemerintah kini semakin serius memberikan dukungan untuk pengembangan e-sport sebagai cabang olahraga resmi. Dengan pembinaan yang tepat dan regenerasi pemain yang berkelanjutan, Indonesia memiliki potensi besar untuk terus meraih kemenangan di tingkat internasional.

Komitmen PERENASI dalam Pengembangan E-sport Indonesia

Persatuan Esports Nasional Indonesia (PERENASI) memiliki visi besar untuk melihat lebih banyak atlet e-sport Indonesia berlaga di ajang internasional dalam beberapa tahun ke depan. Dr. Andi Budiwan, SE, MTi, Ketua PERENASI, menegaskan bahwa prestasi tim-tim seperti EVOS Legends, RRQ Hoshi, dan Bigetron Red Aliens menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam dunia e-sport.

“Keberhasilan tim-tim ini menunjukkan bahwa Indonesia telah berkembang pesat dalam ekosistem e-sport, dan kami optimis bahwa e-sport akan menjadi pilar penting dalam olahraga Indonesia di masa depan,” ujar Andi Budiwan. Ia menambahkan bahwa dengan dukungan pemerintah dan masyarakat yang terus meningkat, e-sport Indonesia akan semakin bersinar di tingkat global.

PERENASI berkomitmen untuk membina lebih banyak talenta muda, agar Indonesia dapat terus berprestasi di dunia e-sport dan mengharumkan nama bangsa di ajang internasional.

Ini Dia 10 Turnamen Esports Terlaris di 2024

Tahun ini, daftar turnamen esports yang paling banyak ditonton lebih bervariasi dibandingkan tahun sebelumnya. Tidak hanya didominasi oleh tiga game seperti League of Legends, Mobile Legends, dan Counter-Strike, tahun ini Dota 2 dan Valorant juga berhasil masuk dalam 10 besar.

Game Dota 2 dari Valve berhasil menempati peringkat ke-9, sedangkan Valorant dari Riot Games finish di posisi ke-10. Sementara itu, puncak daftar turnamen paling banyak ditonton diduduki oleh 2024 World Championship League of Legends yang mengumpulkan total 190,9 juta jam tonton. Peningkatan jumlah penonton tahun ini signifikan, terutama dari Vietnam dan Brasil, seperti dilaporkan oleh Esports Charts pada Kamis (19/12/2024).

Turnamen League of Legends tersebut diikuti oleh MPL ID S14, kompetisi esports tier satu dari Moonton Games, yang secara total ditonton 117.504.669 jam. Peringkat ketiga juga diraih oleh Mobile Legends dengan MPL ID S13 yang disaksikan selama 110.267.347 jam.

Selain turnamen nasional, Mobile Legends juga menonjol dalam kancah internasional melalui M6 World Championship yang menarik perhatian besar dan menempati peringkat keenam dengan total 85.604.361 jam tonton.

Berikut adalah daftar 10 turnamen esports yang paling banyak ditonton sepanjang tahun 2024:

  1. 2024 World Championship League of Legends – 190.908.511 jam tonton
  2. MPL ID S14 – 117.504.669 jam tonton
  3. MPL ID S13 – 110.267.347 jam tonton
  4. LCK Spring 2024 – 98.142.044 jam tonton
  5. LCK Summer 2024 – 88.818.124 jam tonton
  6. M6 World Championship – 85.604.361 jam tonton
  7. Mid-Season Invitational 2024 – 78.475.561 jam tonton
  8. PGL Major Copenhagen 2024 – 58.270.869 jam tonton
  9. The International 2024 – 55.187.616 jam tonton
  10. Valorant Champions 2024 – 46.922.555 jam tonton

Tahun ini benar-benar menunjukkan keragaman minat penonton esports, dengan berbagai genre dan game yang mendapatkan perhatian besar. Baik game yang sudah lama populer maupun yang baru, semuanya berhasil menciptakan momen-momen seru bagi para penggemarnya di seluruh dunia.

Metaphor: ReFantazio – RPG Terbaik 2024 yang Harus Kamu Coba!

Jakarta – Metaphor: ReFantazio, game role-playing terbaru dari Atlus, menghadirkan pengalaman yang memikat dan menantang, menggabungkan elemen-elemen unik dengan desain yang memukau. Sebagai penerus warisan Atlus yang terkenal dengan narasi filosofi dan psikologi dalam game-game seperti Persona, Metaphor: ReFantazio sukses mengejutkan para penggemarnya.

Sejak awal, game ini memperkenalkan konsep yang tidak biasa. Alih-alih hanya mengikuti alur cerita, pemain diundang untuk “menghidupkan” buku yang sedang dibaca oleh karakter utama. Ini menciptakan dunia yang seolah-olah terbentuk di dalam pantulan cermin, di mana setiap langkah yang diambil membawa kita ke dalam lapisan-lapisan cerita yang lebih dalam, sering kali menyentuh isu-isu sosial yang relevan dengan dunia nyata. Tema politik mendominasi plot game ini, dengan pemilihan umum yang menjadi inti dari pertempuran kekuasaan. Karakter antagonis dalam game ini tak kenal ampun dalam memainkan permainan politiknya, sementara Gereja berfungsi sebagai kekuatan penekan yang menjaga tatanan yang ada.

Dalam segi gameplay, Metaphor: ReFantazio menonjolkan sistem pertarungan turn-based yang telah menjadi ciri khas Atlus, namun dengan inovasi yang menyegarkan. Jika Anda familiar dengan Persona atau Shin Megami Tensei, Anda pasti akan merasakan familiaritas dalam sistem pertarungan, namun kali ini ada mekanisme tambahan yang memberikan rasa lebih dinamis. Dengan elemen turn-based yang diperkenalkan, pemain kini dapat mengalahkan musuh lebih lemah tanpa perlu beralih ke pertempuran penuh. Hal ini memungkinkan eksplorasi dungeon yang lebih cepat dan lebih seru.

Namun, bukan berarti tantangannya hilang. Musuh dalam Metaphor: ReFantazio lebih tangguh, dengan serangan yang memiliki efek luas dan dapat mengubah jalannya pertarungan. Sistem ikon giliran yang baru mengharuskan pemain untuk lebih cermat dalam memilih serangan, karena menyerang tanpa mengeksploitasi kelemahan musuh dapat menghilangkan kesempatan bertarung yang berharga. Dengan sistem arketipe yang fleksibel, pemain dapat merancang komposisi tim yang sangat kuat, memanfaatkan keahlian karakter dengan lebih efektif.

Salah satu fitur menarik dari game ini adalah sistem ikatan dan kebajikan yang memungkinkan pemain berinteraksi dengan berbagai karakter dan memperoleh peningkatan dalam status sosial. Side quest yang tersedia juga mengisi waktu dengan sangat baik, memberikan hadiah berupa item langka, uang, dan pengalaman yang sangat berguna untuk progres permainan.

Desain visual Metaphor: ReFantazio sangat berbeda dari game Atlus lainnya, dengan penggunaan palet warna cerah seperti raspberry pink dan teal yang menciptakan atmosfer unik. Efek visual yang digunakan memberikan kesan dramatis dan menambah keseruan saat menjelajah dunia game yang penuh misteri ini.

Secara keseluruhan, Metaphor: ReFantazio berhasil menggabungkan inovasi dalam desain dunia, gameplay, dan cerita, menjadikannya sebagai salah satu game terbaik tahun 2024. Dengan elemen politik yang menggugah pikiran, game ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak pemain untuk merefleksikan dunia nyata. Sebuah pencapaian besar bagi Atlus, yang tak hanya menciptakan permainan, tetapi juga pengalaman yang memikat bagi pemain muda dan tua.